Jumat, 07 Oktober 2011

T O U R I N G

Touring Berkendara itu kesukaannya orang-orang yang berjiwa muda. Kenapa berjiwa muda? Karena tidak selalu harus orang muda yang melakukan ini. Seperti Tour de Bali dengan mengendara Motor ataupun Mobil.

Disini saya akan menceritakan saat saya pergi ke Lampung tepatnya menuju Liwa. Dengan berkendara mobil Kijang Kotak tahun 82 yang saya beli empat hari sebelum keberangkatan dengan harga tiga belas juta akhir tahun 2006 tujuan menyambut tahun baru 2007 di kota Liwa, Lampung.

Saya pergi satu mobil dimana yang ikut adalah Ayah saya, Ibu tiri saya, dan adik-adik tiri saya. Kami berangkat malam hari. Di tol Cipularang ban belakang meletus untung bannya Tubeless jadi tidak membahayakan. Kami menepi dan menggantinya dengan ban serep. Mengingat perjalanan jauh saya memutuskan untuk keluar tol Cikampek guna menambal ban yang tadi bocor. Setelah itu masuk lagi langsung menuju Pelabuhan Bakahuni Merak. Untuk melakukan penyeberangan dengan Kapal Fery yang kurang lebih tiga jam waktu penyeberangan.



Pagi hari kami sudah sampai di KotaBumi Lampung dirumah adik saya – Tika – dan esok paginya langsung menuju Liwa masih kerumahnya Tika.

Di Liwa saya sibuk servis mobil, karena ternyata satu rem belakang tidak balik lagi alias macet yang membuat Velg dan juga ban panas mengakibatkan Ban bocor.

Karena sudah dibenarkan, dan sudah menganggap bagus, saya ditemani dua orang Lampung pergi berjalan-jalan ke Laut perbatasan Bengkulu. Namun pulangnya ban kembali bocor karena rem macet lagi. Sialnya kunci roda selek sehingga tidak bisa dibuka. Dipaksa jalan itu tidak mungkin. Hamper mobil kami tinggalkan karena posisi waktu itu ditengah hutan disamping jurang jam delapan malam. Kami bertiga ketakutan. Sejam kemudian ada mobil lewat meminjamkan kunci roda. Alhamdulillah akhirnya bisa diganti.

Besoknya kembali diservis karena malamnya berencana pulang ke Bandung untuk menghindari resiko perjalanan jauh ini.

Ditengah perjalanan remnya kembali macet kini mulai terasa ngeblokir – ngebanting – andai di rem. Jadi sapun gak bisa ngebut hanya 70km perjam. Begitupula saat masuk tol Merak menuju Bandung maximal 90km perjam. Diatas itu saya tidak yakin bisa menahan stir mobil. Me-rem-pun ancang-ancang dari jauh tidak sekaligus agar mobil tidak terlempar, sungguh suatu hal yang menegangkan yang membutuhkan konsentrasi penuh.

Selama perjalanan baik pergi ataupun pulang saya sambil ngemil Kacang Sukro – suuk dijero – jadi mulut saya ngunyah terus. Dan makan sukro tidak membuat kenyang. So buat readers bolehlah dicoba jika melakukan perjalanan jauh.

Untuk berkendara Motor. Saya tempuh perjalanan Bandung Bangka dengan menggunakan Suzuki Smash tahun 2005 akhir tahun 2008 kemarin.

Sehabis sholat subuh, start dari rumah adik – Hendy – pergi menuju Kota Bogor masih ke rumah adik. Yang jadi soal untuk motor bebek ini saat isi bensin dimana saya harus bongkar muat barang bawaan yang diikat di jok belakang, maklum isi tankinya sedikit.

Sesampainya di Bogor sebelum meneruskan perjalanan saya ganti shock breaker karena dirasa sudah tidak main lagi pernya alias mati bikin pinggang sakit.

Dari Bogor langsung menuju Pelabuhan Tanjung Priok karena sesuai informasi ada kapal yang akan berangkat dan tiketnya dibeli ditempat. Kapal ini bukan Pelni tapi kapal swasta yang khusus mengangkut barang. Perjalanan laut yang ditempuh kapal itu kurang lebih 24 jam. Sedang kalo pake pesawat terbang jarak itu hanya ditempuh satu jam saja…….. ku tak bisa…….apalagi ni 24 jam, kesel memang. Tapi itulah moment yang mengasikan..

Sesampai di Pelabuhan Bangka – Pangkal Balem – sayapun harus berkendara menempuh jarak kurang lebih 145km menuju Kota Toboali Bangka Selatan dimana Istri dan kedua anak saya tinggal.

Sebetulnya sih mereka tidak tahu kedatangan saya. Mereka hanya tahu kalo saya ada di Bogor dirumah adik. Dan saya ingin memberikan Surprise. Saya tilpun istri saya ada dimana dan mengatakan kalo saya ada didepan rumah. Istri saya malah bohong kalo dia lagi gak ada dirumah. Mungkin dikiranya saya mengolok. Akhirnya saya tegasin lagi kalo saya ada di pekarangan rumah. Dan istri sayapun ternyata ada diruang depan. Setengah tidak percaya istripun menyambut kedatangan Arjuna. Surprise…………………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar