Sabtu, 08 Oktober 2011

I N G E

Dikota Kami waktu itu mewabah demam Intercom tapi tidak menakutkan seperti Demam Berdarah ataupun Demam Malaria. Intercom ini suatu alat komunikasi yang mempergunakan kabel, tidak mempergunakan antenna seperti pesawat ORARI (oraganisasi radio amatir Indonesia),selain itu tidak memerlukan ijin dan biayanya murah, baik bikin sendiri maupun beli.

Komunikasi ini bias berjarak jauh, tergantung sejauh kabel dibentang seperti layaknya Telepon Kabel. Dan biasanya dikelompokan perwilayah RW (rukun warga).

Pada waktu itu RW kami disambungkan dengan RW tetangga. Inilah saatnya atau kesempatan orang berkenalan. Berharap ketemu jodoh. Rupanya ada seorang yang tertarik dengan saya dan mengajaknya KOPDAR (kopi darat / ketemuan langsung). Setelah pertemuan itu, dia semakin menyukai saya.

Dia adalah keturunan Indo-Belanda. Jelas sekali terlihat dari matanya yang biru walau warna birunya sedikit pudar, dan warna rambutnya yang pirang bukan diwarna seperti rambut muda-mudi kini.

Namun saya tidak memiliki perasaan cinta padanya, maaf….. saya tidak bias membohongi perasaan saya. Tapi kalo untuk temenan atau kakak, saya terima. Saya yakin kamu akan mendapatlan yang lebih dari saya. Percayalah…..Kamu cantik. Kamu menarik. Jadi gak usah benci, gak perlu benar-benar cinta. Bohongan aja. Ok……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar