Jumat, 07 Oktober 2011

S W I M M I N G

Sewaktu kecil saya dan adik-adik suka diajak Ayah berenang. Kemudian di Sekolah Dasar, sayapun dilatih berenang. Dan dilingkungan rumahpun bersama teman-teman sering pergi berenang. Sebabnya sih mungkin tempat kami tidak begitu jauh dari kolam renang, namanya kolam renang Tirta Water.

Ada cerita lucu bersama teman-teman dirumah. Karena kami hobi dan sering berenang. Kami cari cara yang effisien – prinsip ekonomi – untuk berenang dikolam renang Tirta Water ini. Dalam artian kalo berenang berenam harus bayar enam ribu rupiah, dicari jalan bagaimana supaya bisa bayar setengahnya atau tiga ribu rupiah.


Setelah negosiasi dengan pengawas kolam renang – jefri – yang sekaligus pelatih renang ditempat itu, akhirnya disepakati kalo mau berenang bawain saja Miker (minuman Keras) . ujung-ujungnya setiap kami mau berenang terlebih dahulu kami beli Mansion House (Minuman beralcohol kategori A).

Masuk SMA. Sekolah kami berenang di Hotel Horizon – hotel berbintang lima kini – keren kan. maksudnya di Horizon Plaza samping Hotel itu Karena memang letaknya dibelakang sekolah kami. Fasilitas kolam yang ada ialah kolam arus, kolam air panas, dan kolam ombak. Kolam arus dimana airnya mengalir berputar mengelilingi kolam sedang kolam ombak, airnya bagaikan ombak seolah-olah kita sedang berenang di laut.

Untuk berenang dilaut, biasanya setahun sekali dimusim liburan, saya dan teman-teman dirumah pergi ke Laut Pangandaran. Ada cerita, waktu itu saya berenang sendirian ditepi pantai pasir putih pangandaran. Ombaknya begitu kuat menerjang pantai juga sebaliknya mendorong saya ketengah, saya tergulung oleh ombak yang dating dari laut dan pantai. Saya kecapaian, saya acungkan tangan meminta bantuan teman-teman yang lagi santai ditepi pantai. Kulihat malah seorang turis mulai berdiri. Akhirnya saya tenggelam. Saya tidak menyerah. Saya berenang menyelam menuju tepi pantai, sampai akhirnya mencoba menginjakan kaki kedasar pantai. Lega rasanya saat pasir terasa dikaki. Lebih lega lagi saat merasakan bisa bernafas walaupun dengan berjinjit. Perlahan berjalan mengimbangi ombak menuju tepian. Sungguh pengalaman yang menegangkan. Trauma bila berenang dilaut masih dirasakan sampai kini.

Jadi paling kini saya berenang dikolam air panas seperti di Ciater Subang, Cimanggu Ciwidey atau Cipanas Garut. Sebetulnya ditempat ini bukanlah berenang tapi lebih tepatnya berendam.

Ok itulah hobi berenang saya, buat readers yang mulai hobi, janganlah merokok karena yang saya rasakan dengan merokok nafas semakin pendek dan mudah capek. Jadi acara berenangnya gak seru yang ada hanyalah acara merokok. Iya ko.


READ MORE :
- SEJARAH OLAHRAGA RENANG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar