Jumat, 07 Oktober 2011

S K A T I N G

Awal masuk kuliah. Dengan teman-teman baru, saya punya kegemaran baru yaitu main Sepatu Roda, maklum pada waktu itu di Bandung ada arena bermain sepatu roda namanya Roller Skates dan Lipstick. Tiket masuknya berkisar enam sampai delapan ribu.

Ditempat ini yang baru belajar dan yang sudah mahir bercampur baur. Saya sendiri sih sedikit bisa, karena semasa kecil suka main di tetangga, jadi disini tinggal dilancarkan. Dan bagi yang belum bisapun saya rasa ditempat ini cepet bisanya.

Lapangannya berbentuk bulat dimana ada tanjakan dan turunan. Yang paling seru saat berbaris memanjang ke belakang bagaikan sebuah ular. Disini yang dibelakang memegang yang didepan. Baik pundak maupun pinggang. Baik kenal maupun tidak kenal. Tak perduli perempuan atau lelaki. Saya sendiri sih sebagai lelaki tentunya harus perempuan. Jadi lumayanlah megang pinggang gratis. Kurang asem ya. Benar…lebih dari itu saya memang kurang ajar. Saya akui. Disaat berbaris memanjang bagai ular meliuk-liuk mengelilingi arena. Setelah beberapa kali memutar, biasanya saya suka jahil. With condition in front of me is a girl. Kaki saya dibuat seolah tak sengaja membentur yang didepan agar supaya jatuh dan memang selalu jatuh. Maksudnya disaat jatuh itu saya harus menimpanya, lalu bilang I love You, tidak wah….saya minta maaf dan kemudian berkenalan.

Ada juga hal yang mengkhawatirkan, saat kami kehabisan uang, tenggorokan kering. Teman saya berputar menuju meja yang ada minumannya sedang si Mpunya asik berselancar, disambarnya minuman itu dibawanya kemeja kami. Saya sendiri meminumnya karena saya pikir dia membelinya. Sialan…..Penyakit…..

Ruangan Skating ini temaram. Hanya lampu redup serta lampu kelap-kelip yang diiringi musik disco, jadi wajarlah kalo tempat ini diminati muda-mudi. Kenapa ya muda-mudi senang suasana yang temaram? Please submit your opinion here. Thank you……!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar