Selasa, 11 Oktober 2011

SEJARAH OLAHRAGA RENANG

Bisnis Dahsyat tanpa modal

Renang telah dikenal sejah zaman pra-sejarah. Dari gambar-gambar yang berasal dari zaman batu diketahui adanya gua-gua bagi para perenang di dekat Wadi Sora sebelah barat daya Mesir. Di Jepang, renang adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh para samurai. Sejarah mencatat, pertandingan renang pertama diselenggarakan oleh Kaisar Suigui pada 36 sebelum Masehi.

Pertandingan renang yang memperebutkan gelar juara telah dimulai di Eropa sekitar tahun 1800 dan sebagian besar menggunakan gaya dada. Renang gaya bebas pertama kali dikenalkan oleh Arthur Trudgen. Gaya ini kemudian mulai dikombinasikan dengan gaya kaki yang menendang oleh Richard Cavill pada 1902. Di abad pertengahan, renang termasuk dalam tujuh kemahiran yang harus dimiliki oleh para ksatria termasuk berenang dengan membawa senjata.

Olahraga renang pertama kali dipertandingkan dalam Olimpiade modern 1896 di Athena, Yunani. Pada Olimpiade ini, hanya empat nomor yang dipertandingkan dari rencana semula enam nomor. Masing-masing adalah nomor 100 meter, 500 meter, 1.200 meter, nomor bebas, dan 100 meter bagi para pelaut. Olimpiade kedua diselenggarakan di Paris, Prancis pada 1900 dan mempertandingkan nomor 200 m, 1.000 m, 4.000 m, nomor bebas, 200 m gaya dada, dan 200 m nomor beregu.

Persatuan Renang Internasional (Federation Internationale De Natation De Amateur/FINA) dibentuk tahun 1908 semula menetapkan, gaya kupu-kupu adalah variasi gaya dada. Gaya ini baru menjadi gaya terpisah di tahun 1952. Wanita baru diperkenankan ikut pertandingan renang pada Olimpiade 1912 di Stockholm, Belanda.

Gaya bebas, yang kemudian disebut the trudgen, diperkenalkan pada tahun 1973 oleh John Arthur Trudgen, menirunya dari Orang Amerika asli. Renang menjadi bagian dari pertandingan Olympiade modern yang pertama tahun 1896 di Atena. Pada tahun 1902 the trudgen diperbaharui oleh Richard Cavill, menggunakan sentakan mengibas. Pada tahun 1908, asosiasi renang sedunia, Federasi Renang Amatir International (FINA/ Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk. Gaya kupu-kupu pertama kali merupakan variasi dari gaya dada, sampai akhirnya ia diterima sebagai gaya yang terpisah pada tahun 1952.

Era Olimpiade modern setelah tahun 1896

Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada tahun 1896 di Athena. Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga renang pada olimpiade musim panas 1896). Enam pertandingan telah direncanakan, namun hanya empat yang betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan 100 m untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari Hungaria dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.

Hajos juga memenangkan pertandingan 1200 m, dan tidak mampu memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul Neumann dari Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut termasuk tiga pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu dayung. Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua menit dan 20 detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.

Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield membuat kaleng penyelamat atau silinder penyelamat, yang sekarang dikenal sebagai alat bantu penyelamat di Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya meluncur lebih cepat dipermukaan air, meskipun itu dapat menyebabkan cidera. Pertandingan Olimpiade kedua dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200 m, 1000 m, dan 4000 m gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m perlombaan beregu (lihat juga Renang pada Olimpiade musim panas tahun 1900).

Ada dua tambahan pertandingan renang yang tidak biasa (meskipun cukup umum pada waktu itu), hambatan pelaksanaan renang di sungai Seine (berenang bersama arus), dan perlombaan renang didalam air. 4000 m gaya apa saja dimenangkan oleh John Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah satu jam, perlombangan renang Olimpiade terpanjang yang pernah diadakan. Gaya punggung juga diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di Paris, demikian juga halnya dengan polo air. Klub Renang Osborne dari Manchester mengalahkan team klub dari Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat mudah.

Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru renang dan perenang Australia keturunan Inggris bernama Richard (Fred, Frederick) Cabill. Seperti Trudgen, dia memperhatikan penduduk asli dari kepulauan Solomon, menggunakan gaya bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia melihat tendangan mengibas, dan mempelajarinya dengan seksama. Dia menggunakan sentakan mengibas yang baru ini dari pada gaya dada atau tendangan menggunting dari Trudgen.

Dia menggunakan gerakan ini pada tahun 1902 di Kejuaraan Internasional di Inggris untuk menciptakan rekor dunia yang baru dengan berenang di luar gaya yang dilakukan oleh semua perenang Trudgen pada 100 yard dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan bahwa itu adalah anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini kepada keenam anaknya, masing-masing nantinya menjadi perenang kejuaraan.

Teknik menjadi dikenal sebagai gaya bebas Australia hingga tahun 1950, ketika ia diperpendek menjadi gaya bebas saja, secara teknik dikenal sebagai front crawl. Olimpiade tahun 1904 di St. Louis meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard, 220 yard, 440 yard, 880 yard dan satu mil gaya bebas, 100 yard gaya punggung dan 440 yard gaya dada, dan 4*50 yard gaya bebas beranting (lihat juga renang olimpiade musim panas tahun 1904).

Perlombaan ini membedakan antara gaya dada dengan gaya bebas, sehingga sekarang ada dua gaya yang ditetapkan (gaya dada dan gaya punggung) dan gaya bebas, dimana sebagian besar orang berenang dengan gaya Trudgen. Perlombaan ini juga menggambarkan kompetisi untuk lompat jauh, dimana jarak tanpa berenang, setelah melompat kedalam kolam renang diukur.

Pada tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi Amerika Serikat sebagai "penari balet dalam air", versi lain dari penyelarasan renang, menyelam kedalam tangki gelas. Dia ditangkap karena mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju renangnya menampakkan lengan, kaki dan leher.

Kellerman merubah baju renangnya menjadi berlengan panjang, celana yang lebih panjang, serta kerah, namun tetap mempertahankan pakaian ketatnya yang menampakkan bentuk tubuh di bawahnya. Dia kemudian membintangi beberapa film, salah satunya tentang kehidupan pribadinya. Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional (FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.

Seiring dengan perkembangan olahraga renang, renang semakin popular. Penggemar renang semakin bertambah. Bahkan, seringkali anak-anak diajarkan renang pada usia sangat dini.

Referensi :
http://map-bms.wikipedia.org/wiki/Renang
http://falcon5887.multiply.com/journal/item/2
http://pandri-16.blogspot.com

SEJARAH PERMAINAN CATUR

Sejarah Catur – Catur adalah permainan yang paling popular di dunia; ia menggambarkan bukan sahaja satu permainan tetapi juga satu seni dan satu sains. Kadangkala catur dilihat sebagai permainan perang yang abstrak ; kerana sebagai suatu “seni mempertahankan diri menggunakan minda dan mengajar catur dilihat sebagai cara untuk meningkatkan keupayaan minda. Banyak berbagai variasi dan berkaitan dengan catur dimainkan di dunia. Yang paling popular, dalam turutan menurun oleh bilangan pemain, adalah xiangqi di China, shogi di Japan, janggi di Korea, dan makruk di Thailand. Sejarah Awal Mula Permainan catur menurut Wikipedia pertama kali ditemukan di masyarakat Persia dan Arab. Kata “catur” itu sendiri berasal dari kata “chaturanga,” yang dalam bahasa Sanskrit berarti “empat divisi ketentaraan.” Catur kemudian menyebar ke seluruh dunia dengan berbagai varian permainan sampai kemudian kita kenal seperti sekarang.
Permainan ini awal mulanya menyebar sampai ke Timur Jauh dan India dan menjadi salah satu pelajaran di keluarga kerajaan dan ningrat Persia. Pemuka agama Budha, pedagang yang lalu-lalang di Jalan Sutra mulai memperkenalkan papan catur untuk permainan ini.
Chaturanga masuk ke Eropa melalui Kejaraan Byzantine Persia, dan menyebar ke Kekaisaran Arab. Pemeluk agama Islam kemudian membawa catur ke Afrika Utara, Sisilia, dan Spanyol pada abad ke-10.
Permainan ini kemudian menjadi populer di Eropa. Dan, pada akhir abad 15, permainan ini lolos dari daftar permainan yang dilarang Gereja. Pada abad modern mulai lahir buku-buku referensi catur, kemudian penggunaan jam catur, serta sejumlah aturan permainan dan pemain-pemain hebat.
Berikut ini adalah sejarah awal mula catur di berbagai belahan dunia.
Sejarah Asal Usul Catur India
Asal-usul catur modern semula dikenal dengan nama Charuranga, yang berkembang di India pada abad ke-6. Sejak awal permainan ini sudah memperkenalkan dua pihak yang bermain, perbedaan buah catur dengan kekuataan yang berbeda, dan kemenangan tergantung pada buah terakhir, atau dalam catur modern ditandai dengan tumbangnya sang raja. Dalam catur kuno, papan catur memiliki 100 kotak atau malah lebih.
Pada awal abad 19, sebuah pendapat disampaikan Kapten Hiram Cox dan Duncan Forbes bahwa dulu catur dimainkan 4 orang sekaligus, termasuk empat pemain dalam chaturanga.
Dalam terminologi sanskrit, “Chaturanga” berarti “memiliki empat bagian” dan dalam puisi epos kepahlawanan kata itu juga berarti “tentara.” Nama itu sendiri bersumber dari sebuah formasi pertempuran dalam epos Mahabrata yang terkenal di India. Chaturanga adalah sebuah simulasi permainan perang guna memperlihatkan kekuatan strategi militer India saat itu.
Ashtapada, kotak 8 x 8 di sebuah papan merupakan tempat bermain Charuranga. Papan lain yang dikenal di India adalah Dasapada 10 x 10 dan Saturankam 9 x 9.
Ilmuwan Arab Abu al-Hasan “Al? al-Mas”?d? memberi rincian tentang penggunaan catur yakni sebagai sebuah alat strategi militer, matematik, perjudian dan terkadang dihubungkan dengan ramalan nasib di India dan tempat lainnya. Catatan Mas”?d? juga menunjukkan Ivory di India merupakan daerah produsen alat permainan catur untuk pertama kali, menyebarkan serta memperkenalkan permainan ini dari Persia ke India semasa Kerajaan Nushirwan.
Kemudian terjadi evolusi pada permainan chaturanga yang dikenal dengan nama Shatranj (chatrang), yakni sebuah permainan dua orang pemain yang kekalahan dan kemenangan ditentukan melalui pembersihan terhadap semua bidak lawan (kecuali raja) atau melalui penaklukan terhadap raja lawan. Posisi pion dan kuda tidak berubah, tapi bidak lain mengalami perubahan bentuk.
Sejarah Awal Mula Catur Timur Tengah
Karnamak-i Ardeshir-i Papakan, seorang pendiri Kekaisaran Sassanid Persian di Irak memperkenalkan permainan chatrang sebagai salah satu cara agar rakyat mengenangnya sebagai seorang pahlawan legendaris. Catatan tertua tentang permainan ini dibuat pada abad ke-10 yakni notasi permainan antara seorang sejarawan Baghdad dan muridnya.
Pada abad ke-11, Ferdowsi menuturkan seorang Raja datang dari India untuk melakukan pertandingan di papan catur. Kisah ini diterjemahkan dalam Bahasa Inggris berdasar manuskrip British Museum.
Suatu hari seorang duta besar Raja Hindu datang ke persidangan Persia di Chosroes, dan setelah berbasa-basi, duta besar itu mempersembahkan sebuah papan catur yang terbuat dari kayu eboni dan gading.
Ia lalu melontarkan tantangan: “Oh raja yang besar, temukanlah orang-orang terpandai dan terbijak untuk memecahkan misteri permainan ini. Jika mereka berhasil sesembahan kami Raja Hindu akan memberikannya gelar. Namun jika ia gagal hal itu membuktikan tingkat kepandaian penduduk Persia lebih rendah dan kami akan meminta petunjuk dari Iran.”
Utusan itu kemudian menunjukkan papan catur yang ia bawa. Sehari kemudian, setelah berpikir keras, Buzurjmihir, berhasil memecahkan misteri itu dan kemudian mendapat gelar seperti yang dijanjikan.
Sejarah Asal Usul Catur Eropa
Variasi charunga masuk ke Eropa melalui Persia, seiring penyebaran pengaruh Kerajaan Byzantine dan perluasan Kekaisaran Arab. Catur masuk ke Eropa Selatan pada akhir milenium pertama.
Terkadang catur juga dibawa oleh pasukan yang menduduki tanah jajahan baru, seperti saat Normandia memasuki wilayah Inggris. Catur semula kurang populer di Eropa Utara –yang tak terbiasa berpikir abstrak— namun perlahan-lahan menjadi populer saat bidak figuratif dikenalkan.
Nilai sosial menjadi kelebihan permainan ini –pada masa lalu permainan ini dikaitkan dengan kehormatan dan kebudayaan tinggi— sehingga beberapa papan catur dibuat dari bahan istimewa dan berharga mahal. Popularitas catur melemah di masyarakat Barat antara abad 12 sampai 15 M. Saat itu buku catur biasanya ditulis dalam bahasa Latin.
Pada perkembangannya catur kemudian dihubungkan dengan gaya hidup ksatria Eropa. Peter Alfonsi dalam bukunya Disciplina Clericalis, memasukkan catur ke dalam tujuh keahlian yang harus dimiliki seorang ksatria.
Simbol-simbol perwira dan ketentaraan mulai masuk dalam catur. Raja Henry I, Raja Henry II dan Raja Richard I dari Inggris merupakan patron catur masa itu. Kerajaan lain yang menaruh perhatian serius pada permainan ini adalah Raja Alfonso X Spanyol dan Raja Ivan IV dari Rusia.
Saat gereja mengeluarkan larangan terhadap berbagai permainan di masyarakat, catur lolos dari daftar hitam. Santo Peter Damian mengumumkan permainan ini menjauhkan dampak buruk bagi masyarakat. Bishop Florence itu membela permainan ini karena melibatkan keahlian serta “tidak seperti permainan lainnya.”
Pada abad ke 12, buah catur mulai tetap, menjadi raja (king), ratu (queen), gajah/patih (bishops), kuda (knights) dan benteng (rooks). Bidak/pion (pawn) mulai dihubungkan dengan pasukan infantri.
Perbandingan terminologi catur menurut Sanskrit, Arabic, Latin dan English
Pada abad pertengahan, permainan ini berjalan lama, bahkan ada permainan yang baru selesai setelah diadakan berhari-hari lamanya. Peraturan tentang pembatasan waktu baru mulai diperkenalkan tahun 1.300. Aturan pion/bidak boleh melangkah dua bidak saat pertama kali melangkah juga diperkenalkan.
Pada tahun 1.475 terjadi evolusi permainan catur. Mulai diperkenalkan konsep langkah Ratu –buah yang paling kuat—serta mulai diperkenalkan konsep promosi pion yang bisa berubah menjadi ratu. Gajah perang dalam chatunga juga berubah istilah menjadi bishop. Dengan demikian skak mat menjadi lebih mudah di permainan ini dan mengurangi secara drastis langkah-langkah yang diperlukan.
Seorang pemain Italia, Gioacchino Greco, tercatat sebagai pecatur profesional pertama dalam sejarah permainan ini. Ia menulis buku catur dan menampilkan beberapa komposisi permainan serta analisis catur. Karya ini membuat catur menjadi permainan populer serta mulai menunjukkan teori, taktik dan strategi permainan ini.
Karya pertama yang memuat berbagai variasi dan kombinasi kemenangan ditulis oleh Franchois-Andre Danican Philidor dari Prancis. Ia menunjukan permainan catur terbaik selama 50 tahun terakhir dan buku itu dipublikasi pada abad 18. Bukunya berjudul L’Analyze des echecs (Analisa Catur), sebuah buku berpengaruh hingga dicetak ulang sampai 100 kali.
Permainan Catur di Era Modern
Kompetisi catur mulai digelar tahun 1.834 dan tahun 1.851 Turnamen Catur London mulai mengenalkan pembatasan waktu bagi setiap pemain.
Dalam catatan pertandingan seorang pemain terkandang menghabiskan waktu hingga berjam-jam untuk menganalisa satu langkah. Tapi di turnamen catur London seorang pecatur hanya diperbolehkan menghabiskan waktu 2 jam 20 menit untuk mengambil satu langkah.
Pada perkembangannya, mulai diperkenalkan catur cepat: catur 5 menit. Namun yang populer adalah aturan dua jam bagi setiap pecatur untuk melangkah sebanyak 30 kali. Pada varian akhir, seorang pemain yang gagal memenuhi kewajiban itu akan mendapat penalti.
Di tahun 1.861 turnamen catur dengan pembatasan waktu mulai dimainkan di Bristol, Inggris. Alat waktu yang digunakan adalah jam pasir.
Jam catur modern dengan dua tombol lalu ditemukan untuk memudahkan permainan ini. Seorang pemain bisa menghentikan jarum jamnya saat ia selesai melangkah. Jam catur yang dilengkapi tanda –bendera jatuh– bagi pemain yang melampaui batas waktu sudah mulai dikenal pada akhir abad 19.



SEJARAH TENIS MEJA

Sejarah Tenis Meja – Ping pong itulah nama permainan tenis meja yang lebih di kenal dalam masyarakat. Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat Cina, namun di Indonesia juga tidak asing lagi dengan istilah ping pong. Permainan ping pong sama dengan permainan badminton yaitu menggunakan raket, namun raket bola ping pong terbuat dari papan dan dilapisi dengan karet atau sering disebut bat (baca bet). Sejarah tenis meja masuk ke asia melalui Republik Rakyat Cina, Jepang dan Korea. Negara-negara tersebut merupakan pelopor perkembangan tenis meja di Asia. Sedangkan sejarah tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi. Pada tahun 1939 sebelum perang dunia ke II para tokoh petinis meja indonesia mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia). Dan sejak itu, Perkembangan tenis meja di Indonesia hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesat.
Permainan tenis meja masuk Asia Selain India setelah tahun 1910. Namun usaha-usaha terorganisir untuk memperkokoh kepentingan tenis meja baru berakar pada waktu diselenggarakannya kejuaraaj dunia di Bombay pada bulan Februari 1952. Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia tersebut memutuskan untuk membentuk federasi tenis meja asia yang dalam bahasa inggris lebih dikenal dangan The Table Tennis Federation of Asia. Federasi ini telah menyelenggarakan dangan sukses 10 kejuaraan Asia, yaitu :
Ke 1 di Singapura tahun 1952.
Ke 2 di Tokyo tahun 1953.
Ke 3 di Singapura tahun 1954.
Ke 4 di Manila tahun 1957.
Ke 5 di Bombay tahun 1960.
Ke 6 di Manila tahun 1963.
Ke 7 di Seoul tahun 1964.
Ke 8 di Singapura tahun 1967.
Ke 9 di Jakarta tahun 1969.
Ke 10 di Nagoya tahun 1970.
Beberapa negara Asia kemudian merasa kurang puas dengan TTFA, karena ternyata belum menghimpun seluruh kekuatan di Asia, sebagaimana termaksud di dalam anggaran dasar TTFA.
Pada bulan Maret 1972, perwakilan dari asosiasi tenis meja Cina, DPR Korea, dan Jepang bertemu khusus untuk mengambil inisiatif mengadakan pertemuan pendahuluan di Beijing, Cina. Pada bulan Mei tahun itu juga pertemuan pendahuluan dilakukan dan dihadiri oleh delegasi dari 16 negara yaitu masing-masing : Camboja, Cina, DPR Korea, Iran, Irak, Jepang, Kuwait, Lebanon, Malasyia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, Srilangka, Siria, dan Vietnam. Sejalan dengan keinginan keras dari para delegasi, maka pertemuan pendahuluan di ubah statusnya menjadi pertemuan pembukaan untuk membentuk Asian Table Tennis Union (ATTU) pada tanggal 7 Mei 1972. Pertemuan menerima komunike dan anggaran dasar serta memilih pengurus ATTU.
Kejuaraan Asian masa ke pengurusan ATTU ke I dan kongres ATTU ke I di selenggarakan di Beijing pada bulan September 1972. Enam kongres ATTU dan kejuaraan Asia telah diselenggarakan dengan sukses di :
1. Beijing.
2. Yokohama.
3. Pyong-Yang.
4. Kuala Lumpur.
5. Calcuta.
6. Jakarta, sejak tahun 1972 hingga tahun 1982.
Tujuan dibentuknya ATTU adalah :
1. Untuk mempererat tali persahabatan antar pemain tenis meja dan rakyat dari negara-negara dan wilayah di Asia dan untuk memperdalam hubungan persahabatan antar masyarakat tenis meja dan pemain Asia dengan mereka dari benua-benua lain.
2. Untuk mempertinggi popularitas, pengembangan dan prestasi tenis meja di Asia. Dasar pokoknya adalah : persamaan hak serta saling hormat menghormati antar sesame anggota uni, besar maupun kecil, serta konsultasi demokratik.
Sampai tahun 1982 ATTU telah mendapatkan 32 anggota penuh dari Asia dengan dua associate member dari Oceania.
Sekretariat ATTU di tempatkan di Beijing tempat domisilinya sekretasis jendral bulletin ATTU dalam bahasa Inggris yangn sudah diterbitkan sejak tahun 1979.
ATTU mendapat pengakuan resmi sebagai satu-satunya wadah kontinental yang mengatur petenis mejaan di Asia, dari ITTF pada tahun 1975 bertepatan dengan penyelenggaraan general meeting ITTF ke 33 di Calcuta.
Sejarah Tenis Meja Indonesia:
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi. Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.
Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia). Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia). Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).
Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.
Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961. Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.



Minggu, 09 Oktober 2011

SEJARAH BOLA VOLI / VOLLEY BALL

Permainan bola voli pertama kali muncul Pada tahun 1895 oleh William C. Morgan, seorang direktur YMCA di Holyke, Massachusetts, menemukan sebuah permainan bernama mintonette dalam usahanya memenuhi keinginan para pengusaha lokal yang menganggap permainan bola basket terlalu menghabiskan tenaga dan kurang menyenangkan. Permainan ini cepat menarik perhatian karena hanya membutuhkan sedikit ketrampilan dasar, mudah dikuasai dalam jangka waktu latihan yang singkat, dan dapat dilakukan oleh pemain dengan berbagai tingkat kebugaran.


Permainan aslinya dahulu menggunakan bola yang terbuat dari karet bagian dalam bola basket. Peraturan awalnya membebaskan berapa pun jumlah pemain dalam satu tim. Pada tahun 1896 nama permainan ini diubah oleh Alfred T. Halstead, yang setelah menyaksikan permainan ini, menganggap bahwa bola voli lebih sesuai menjadi nama permainan ini mengingat ciri permainan ini yang dimainkan dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh tanah (volleying).

Penghitungan angka

Aturan permainan dari bola voli adalah:

1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai

Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah berukuran 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2.43 meter dan untuk net putri 2.24 meter. Garis batas penyerangan untuk pemain belakang, jarak 3 meter dari garis tengah ( sejajar dengan net ). Untuk ukuran garis tepi lapangan adalah 5 cm.

JOIN WITH VOLLEY BALL CLUB CLICK HERE.

Eka Nigel Bachtiar

Buat Lencana Anda



SEJARAH BULU TANGKIS / BADMINTON

Seperti banyak olahraga lainnya, bulutangkis memiliki sejarah panjang! Badminton mendapat namanya dari Badminton House di Gloucestershire Inggris, Rumah dari Duke of Beaufort, dimana olahraga ini dimainkan di abad terakhir. Sebelum Badminton House, ada sebuah permainan yang disebut poona (permainan yang dimainkan oleh petugas stationed tentara Inggris di India).


Sebelum poona ada jeu de yang dimainkan di Benua Eropa, sebelum itu, Ti Jian Zi dan karena Anda dapat melihat, itu tidak mudah melacak garis keturunan dari sekarang kita panggil olahraga bulu tangkis! Badminton ada setidaknya dua ribu tahun lalu, yang mengherankan sejarah panjang untuk salah satu Olimpiade olahraga terbaru!
Popularitas di seluruh dunia untuk olahraga bulu tangkis setelah debut di Olimpiade Barcelona pada tahun 1992. Pertama turnamen Utama Piala Thomas adalah (dunia laki-laki tim championships) pada 1948. Setelah semua tahun ini, bulu tangkis tidak begitu berbeda dari para pendahulu kuno, maupun dari permainan yang dimainkan oleh elit masyarakat di pertengahan 1800, kecuali untuk kecepatan permainan. Berikut ini adalah fakta menarik, dimana yang smash tercepat dilakukan oleh Simon Archer Inggris, adalah clocked di lebih dari 160 mph (260 km / jam).

Sabtu, 08 Oktober 2011

M A R I S A

DI daerah rumah saya tinggal. Waktu itu saya kelas 1 sma ada seorang perempuan satu tahun diatas saya bernama MA, menyukai saya.

Terus terang belum terpikir oleh saya pacaran dengan yang lebih tua. Dan tak terpilir juga untuk pengalaman, memangnya apaan, yadi ya cuek saja.

Suatu hari, teman saya Sapturi mengajak berenang. Dia sama pacarnya, dan saya diminta sama ma, yang kesemuanya adalah teman dirumah jadi saling kenal.

Dasar gratis, juga hobi berenang, saya mau aja. Dihari yang ditentukan Kami berempat pergi kekolam renang Cihampelas. Saat itu situasi kolam renang begitu mencekam, salah maksudnya sepi, buat yang pacaran pas banget.

Dasar saya yang polos, culun, lugu, mungkin sedikit blo’on, saya malah asik menyibukan diri. Berenang sendiri. Bermacam gaya-gaya renang saya coba termasuk gaya batu. Saya tak hirau lagi dengan ma dan tak peduli dengan Sapturi yang asik dengan Yayuk. Asik mengajari berenang.

Sampai akhirnya Sapturi menegur saya karena ma memanggil-mangil .

“Itu, ajarin…… Sendiri aja……!!!” Kata Sapturi. Dengan bergetar berdebar kudekati Irma dan sebisa-bisanya kuajari berenang.

Itulah pengalaman saya. Salah satu pengalaman yang membuat saya dewasa. Dan untuk Irma sendiri, saya minta maaf atas kebegoan saya.

Akhir cerita, Saya mengucapkan Selamat karena kamu menemukan jodohnya. Tak disangka suaminya adalah teman saya sewaktu smp kelas dua. Pertemuannya ntah dimana karena saya tak pernah bertanya. Congratulations……………

T I N Y

Usianya 1 tahun lebih tua dari saya, dan sudah bekerja. Sayapun suka menjemputnya tanpa dipinta atau dipinta. Sayapun sering kerumahnya di malam-minggu. Dia dekat dengan saya, tapi ntahlah arti kedekatan ini semua .

Dengannya, saya belajar menjadi dewasa maksudnya dalam hal pemikiran. Bagaimana tidak dia banyak curhat (mencurahkan hati) tentang pacarnya dan saya menjadi pendengar yang baik. Waktu itu saya benar-benar polos. dan tidak tahu harus memberi saran apa. Wawasan saya untuk hal ini masih perjaka maksudnya masih minim sekali

Dia sering mentraktir saya makan. Dan rasanya tak pernah saya mengeluarkan uang. Lalu apa sih saya ini. Ntahlah yang jelas, perasaan saya sendiri waktu itu masih bimbang. Maksudnya berat untuk mengatakan cinta. Dengan alasan, apa benar saya mencintainya, ataukah saya hanya menganggapnya sebagai kakak? Pertanyaaan yang lain, akankah dia mencintai saya yang usianya lebih muda?

Akhirnya waktu menjawab semuanya. Saya sibuk mencari kerja. Dan setelah bekerja, asyik dengan lingkungan baru. Tapi walaupun demikian saya tidak melupakan. Terbukti saya menceritakan kisah kita ini. Salam…………

NOVY ELVIRAY

Dia lah wanita pertama yang menyulut api cinta dalam hati, orang bilang sih Cinta Monyet (jahat bener ko disamakan dengan darwin). Orangnya hitam manis maklum keturunan Pakistan, Gile gua dapet Indo nih. Tapi dasar kami masih kecil jadi arti cinta itu sendiripun gak ngerti. yang pasti pasti malu-maluin, walaupun waktu itu kami sudah berseragam putih biru alias SMP, tapi itulah tadi , polos…. culun….. malu-maluin. Yang jelas sih kami berkenalan, ya hanya berkenalan, bahkan pertemuanpun bisa dihitung dengan ibu jari.

she is lthe first woman thatlove fire at heart, people spells out members sih Calf love ( bad bener ko compared to darwin). Its(the people is sweet black enunciated Pakistan descendant, Gile dapet Indo nih. But base we still be small become meaning of the love isn’t understand, definitive surely losed face, although at that time we have been blue white uniformed alias SMP, but that is the , artless…. culun….. shames. What is clear we met, yes only meets, even the meeting can be calculated with thumb.

I N G E

Dikota Kami waktu itu mewabah demam Intercom tapi tidak menakutkan seperti Demam Berdarah ataupun Demam Malaria. Intercom ini suatu alat komunikasi yang mempergunakan kabel, tidak mempergunakan antenna seperti pesawat ORARI (oraganisasi radio amatir Indonesia),selain itu tidak memerlukan ijin dan biayanya murah, baik bikin sendiri maupun beli.

Komunikasi ini bias berjarak jauh, tergantung sejauh kabel dibentang seperti layaknya Telepon Kabel. Dan biasanya dikelompokan perwilayah RW (rukun warga).

Pada waktu itu RW kami disambungkan dengan RW tetangga. Inilah saatnya atau kesempatan orang berkenalan. Berharap ketemu jodoh. Rupanya ada seorang yang tertarik dengan saya dan mengajaknya KOPDAR (kopi darat / ketemuan langsung). Setelah pertemuan itu, dia semakin menyukai saya.

Dia adalah keturunan Indo-Belanda. Jelas sekali terlihat dari matanya yang biru walau warna birunya sedikit pudar, dan warna rambutnya yang pirang bukan diwarna seperti rambut muda-mudi kini.

Namun saya tidak memiliki perasaan cinta padanya, maaf….. saya tidak bias membohongi perasaan saya. Tapi kalo untuk temenan atau kakak, saya terima. Saya yakin kamu akan mendapatlan yang lebih dari saya. Percayalah…..Kamu cantik. Kamu menarik. Jadi gak usah benci, gak perlu benar-benar cinta. Bohongan aja. Ok……

BALE ENDAH

Kalo bahasa Jakarta nya Pondok Indah. Nah pondok indah ini, sorry Bale endah ini adalah area Rawan Banjir. Setiap musim penghujan datang senantiasa kebanjiran. Tje location indeed dilalui Sungai Citarum, but tentunya kita tidak bisa menyalahkan Sungai itu karena tidak setiap tempat yang dilalui sungai itu banjir. Who’s wrong then? We call is Force Majeur.

We are the Junior Red Cross of 8 Senior High School in Bandung always active in kegiatan Social ini. Giving a hand baik berupa Spiritual or Material, baik secara Individu (only senior high school of eight) ataupun gabung dengan PMI (Indonesian Red Cross). Dalam aksi bakti social ini We ever accompanying with Yon Zipur (Indonesian Soldier) Bale Endah dimana kami diantarnya menggunakan Perahu Karet.

Ada pengalaman menarik for me dan my friends – Jano. Waktu itu dari tenda ke tenda pengungsian kami memberikan pertolongan. Tugas pertolongan sudah diatur sebelumnya. Saya mendapat tugas memberikan pengobatan untuk yang terkena penyakit mata sedang kawan saya – Jano – memberikan pengobatan untuk yang terserang penyakit kulit. Esoknya sepulang darisana, saya terserang penyakit mata dan kawan saya – Jano – terserang penyakit kulit.

Darisini sudah jelas kalo sebetulnya kami tidak ditakdirkan jadi Dokter, buktinya our professions both of us now bukanlah seorang Dokter. how could it be ?, kami lulusan A3 atau Sociality sedang sekolah kedokteran dari lulusan A1 atau A2 atau IPA. Jadi kami hanya bisa berbakti social dan tidak bisa jadi Real a Docter. Sedang Dokter bisa dua-duanya, sebel…..nasib…..nasib……

RIDING B I K E

Saya punya pengalaman bersepeda yang menyakitkan bersama teman-teman oraganisasi PMR. Malam itu malam tahun baru, dimana kami anggota PMR bersepeda berkeliling kota menyambut datangnya tahun baru.

Diperjalanan didaerah Dago sekitar jalan Trunojoyo tiba-tiba muncul segerombolan pemuda yang berjalan kaki hamper memenuhi ruas jalan. Saat itu saya berada didepan dan adik-adik PMR yang perempuan dibelakang. Disanalah segerombolan Pemuda itu mencolek-colek adik-adik PMR saya. Dan saya hanya bisa melihat tanpa berkata-kata. Andai hanya beberapa orang tentu saya sudah menghajarnya. Ini segerombolan. Saya terpaku. Walau kejadiannya sebentar tapi itu benar-benar menyakitkan saya . saya kapok. Saya tidak akan setuju lagi andai acara ini diadakan lagi/ untuk adik-adik PMR. Saya minta maaf. Maaf yang sesungguhnya atas kejadian yang menimpa itu Please forgive me, I don’t know what to do…Please forgive me, I can’t stop that gerombolan….

Selain hal yang menyakitkan ini, saya punya pengalaman yang mengharukan yaitu saat bersepeda menuju Lembang menyisir bukit Dago membelah gunung.

Pada awal perjalanan dari buahbatu menuju dago, kami masih bercanda ria, namun dari dago menuju Maribaya yang ada hanyalah kecapean. Bagaimana tidak, saat kami menyisir bukit, hujan turun dengan derasnya. Petirpun menyambar melintas didepan mata disertai tiupan angina yang begitu kuat. Ada perasaan takut kala melihat pohon-pohon bergoyang ditiup angina. Kamipun kebingungan karena tiada tempat untuk berteduh, karena kalo sudah ditengah gunung tak ada lagi rumah penduduk. Pada waktu itu.

Terpaksa kami terus melanjutkan perjalanan walau medan terasa semakin berat. Hampir mau pingsan . saya harus mengeluarkan tenaga extra. Hujan yang deras terus mendera tanah menjadikan tanah semakin lembek dan becek, membuat tanah gunung itu lengket di ban-ban sepeda kami, otomatis tidak berputar, alhasil harus didorong, dengan sekali-sekali membersihkan tanah yang lengket di ban tak hirau lagi dengan air hujan yang terus mengguyur kami, dan tak hirau pula dengan keadaan kami yang kotor karena harus jatuh bangun berguling ditanah. Iya gitu.

Akhirnya sampai pula kami dijalan raya Maribaya Lembang, hujanpun mulai mereda, namun perjalanan baru setengahnya, yang setengahnya adalah perjalanan menuju pulang.

Menyusur jalan raya. Perasaan lega. Medan berat sudah dilalui, namun tenaga sudah benar-benar terkuras apalagi buat perempuan. Rika, Devy, Nidia, Yuli. Mereka sudah Nampak tak kuat lagi. Sesampainya di terminal Lembang, saya dan Mickey memutuskan untuk mencarter mobil angkot (angkutan kota) untuk pulang. Sungguh suatu pengalaman yang luar biasa. Touring Bersepeda melintas gunung bersama teman-teman PMR.

JRC BASIC TRAINNING

Kegiatan ini yang paling menyenangkan bagi saya, karena setiap pendas/pendidikan dasar itu berarti harus Camping, baik disekolah maupun ditempat percampingan umum ataupun ditempat camping miliknya PMI. / Palang Merah Indonesia cabang Bandung.

Inilah kegiatan refreshing dari kuliah. Disini kami mendidik dan menggembleng mental-mental calon anggota. Kami buat mereka serba salah. Yang benar jadi salah yang salah apalagi. Disini pula kami buat mereka bahagia dan disini pula kami buat mereka menangis. Pokoknya seru deh. Selain kami beri pengetahuan tentang P3K / Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan., kami uji juga mental mereka. Pokoknya disini tak ada lagi anak mamih atau papih. Semua perbedaan Ras, Suku, Agama, Golongan ditiadakan. Semua sama.

Dihari pertama saat mereka Upacara Pembukaan. Kami adakan Sweeping. Dimana semua makanan perbekalan yang mereka bawa dari rumah, kami sita. Termasuk yang bawa Walkman. MP3 belum ade.

Setelah upacara pembukaan kami suruh mereka tidur, disini kami masih baik-baik. Memang untuk kegalakanpun disini kami hanyalah acting. Setiap tenda regu membicarakan barang-barang mereka yang hilang. Kami Panitia tertawa. Sebetulnya makanan yang disita itupun bukan untuk panitia tapi nantinyapun akan dibagikan untuk dimakan bersama-sama. Bahasa lainnya, sama rasa – sama rata.

Sebelum adzan subuh, baru mereka kami bangunkan. Dengan suara-suara keras dan lantang, memecah kesunyian malam. Membuat semua calon kaget dan mulai deg-degan. Dalam hitungan 10 mereka sudah harus kumpul dilapangan. Bad dream come true. Mereka baru tidur kurang lebih 2 jam dan sedang terlelap-lelapnya karena kecapaian. Dengan perasaan yang mulai ketakutan mereka berkumpul sampai lupa tidak mengenakan alas kaki. Memakai gaun tidur atau celana pendek bahkan kaus singlet. Jelas ini makanan empuk untuk dimarahi senior atau panitia sampai menjelang pelaksanaan sholat shubuh.

Kami akui kekerasan itu ada. Tapi yang melakukan mereka sendiri atas perintah kami. Ya sami mawon. Sebagai contoh. Dimalam kedua kami kumpulkan. Disuruhnya berhadap-hadapan. Dan disuruhnya satu barisan untuk menampar temannya yang ada didepan. Dan mulailah terdengar bunyi plak……plak…..plak. …..Disitulah Kami marahi barisan yang menampar tadi dengan kata-kata tentunya hingga kata Bajigurpun keluar artinya bajingan namun diperhalus. Bisa aja.

Bagaimana gak kesel, mereka disuruh nampar kawannya, mau aja. Padahal jelas itu menyakitkan. Bodoh kan. Akhirnya kami minta barisan yang ditampar untuk membalas menampar. Karena paksaan Senior mungkin akhirnya mereka balas menampar. Jadi sama-sama bodohkan. Dimarahi lagi. Dinasihati lagi, sampai akhirnya mereka menangis berpelukan saling memaafkan.

Selain acara menangis ini. Tentunya ada lagi yang seru yaitu diacara renungan, dimalam terakhir. Disini biasanya kami sentuh hati mereka dengan perilaku mereka terhadap orangtua karena seusia mereka biasanya lagi muncak-muncaknya pembangkangan. Setelah acara menangis baru diisi dengan kebahagiaan. Pentas hiburan kelompok sambil makan bubur kacang hangat dimalam yang dingin dikesunyian hutan. Setelah puas merekapun disuruhnya tidur.

Merekapun tidur pulas. Dipikirnya sudah bebas. Salah….Subuhnya kami bangunkan lagi, membuat mereka kebingungan. Ko nggak ada henti-hentinya. Adak kok. Setelah sholat shubuh, kita adakan acara penutupan pengukuhan anggota baru. Luluslah mereka. Dan inilah saatnya mereka memilih Panitia/Kakak terbaik, terpavorit, tergalak dan lain sebagainya yang kemudian membalas dengan hukuman seperti jalan jongkok ataupun push up dan scot jump. Menampar tidak ada. Aneh….. Setelah itu . Horeee…… Pulang…….!!! Dengan beribu-ribu kesan yang tak mudah dilupakan. Sungguh suatu memorial yang indah dalam hidup ini.

R O X A N N E

Namanya mengingatkan saya akan lagunya The Police “Roxanne”. Dia berdarah Padang. Usianya 1 tahun dibawah saya. Dia adik kelas saya, juga adik angkatan di organisasi PMR di SMA.

Biasa, mulanya sih suka. Selanjutnya bisa ditebak, ingin jadi kekasihnya. Dan kemudian jawaban saya peroleh diruang UKS sekolah yang sekaligus markas anggota PMR. Disini, diruangan ini, saya diwawancara olehnya dan diruangan ini hanya kami berdua. Saya ditanya kenapa saya menyukainya ? 100% saya grogi, maklum belum berpengalaman. Sementara dia sendiri Nampak tenang. Sudah pengalaman kali. Lebih dari itu ucapannya menunjukan kedewasaan. Sosok keremajaanya hilang. Pantas para ahli bilang kalo wanita itu lebih tua lima tahun daripada cowok. Itu terbukti.

Disini, diruangan ini bagaimana saya ditolak secara halus tanpa menyinggung perasaan. Cinta saya bertepuk sebelah tangan. Malu sih memang. Bahkan muka saya memerah dibuatnya. Namun kini hati jadi lega karena jawaban sudah ada, dan pertemananpun kembali dijalin mungkin ini yang terbaik.

Sebagai catatan dia pandai memainkan gitar. Memotivasi saya untuk bisa juga. Sampai suatu hari ketika saya bermain gitar, dia memuji saya, “wah , pinter kini mainnya..!”. Hidung saya membengkak. Kembang kempis. Bangga kali dapet pujian dari pujaan hati. Dalam hati, kamulah yang memotivasi saya sehingga saya bisa. Walaupun endingnya ditolak. Keuntungan saya dapat. Saya bisa main gitar.

Untuk para reders, andai pujaanmu punya keahlian semisal pandai Bahasa Jepang, cobalah kamu untuk menguasai lebih darinya sehingga di ending nanti kamu punya kelebihan yang positif. Syukur juga nantinya menjadikan pertimbangan buat Sang Pujaan untuk membalas cinta. Maksudnya, semoga lebih baik dari apa yang saya alami. Hi..hi…

UIH KAPAYUN

r e n i t a

Sore ini aku ke sekolah lagi, bukan maksud untuk belajar karena sekolah ku pagi. Tapi karena kuingin ketemu seseorang, maksudnya ingin berkenalan lebih akrab lagi. Maklum SMA masa-masanya puber. Seusai jam sekolah dia gak lansung pulang tapi menuju ruang UKS (usaha kesehatan seekolah). Kuikuti sampai disana ku ketemu dengan teman-teman sekelasku, mereka nanya “ngapain ke sekolah?”. “ Biasa aku naksir seseorang, tapi dia kesini, emang ada acara apa?” tanyaku. “Besok kita mau camping acara pendas PMR (pendidikan dasar palang merah remaja),” jawab temanku, sambil dia ngajak aku ikut PMR juga. “Udah yuk masuk. Ikut aja”. Aku sih mau aja, berarti gak perlu sekolah dua hari, lumayan. Akhirnya aku terdaftar jadi calon anggota PMR dan ikut pendas.

Di Pendas PMR, Tak adalagi waktu untuk ngobrol dengannya, saya hanya bisa mencuri pandang kalo ada kesempatan. Soalnya di Pendas ini Kami digembleng dididik mental dan fisik oleh kakak-kakak senior kami.

Bahkan niatankupun tercium oleh mereka, terbukti saat mereka menanyakan motifasi masuk PMR kepada kami semua, waktu itu salah seorang senior bertanya padaku, “Apa motifasi kamu masuk PMR?!” tanyanya. “Ingin menambah wawasan dalam berorganisasi dan ingin menambah ilmu dibidang Kepalangmerahan”, jawabku. Namun tak diduga semua kakak senior serempak membantah dengan suara keras. “Bohong….,Bohong….!” Dan Senior yang menanyaiku langsung berkata, “Kamu tu masuk PMR karena Cewek..!”. Merah padamlah mukaku, tapi untungnya waktu itu malam hari jadi tak terlihat kalo waktu itu mukaku kebakaran.

Akhirnya saya dilantik jadi anggota PMR. Karena banyak teman sekelas, sayapun jadi aktif sementara dia gak aktif. Dan niatan untuk mengejar jadi pacarpun terlupakan, mengikis habis pandangan pertama membuat perasaan jadi biasa-biasa. Aneh……

Jumat, 07 Oktober 2011

Z E N N Y

Namanya Roro ZENNY keturunan ningrat jowo. Panggilan sayangku ngikut panggilan orang-orang yang menyayanginya – Iyenk.

Perkenalan dengannya sama-sama masuk anggota Harpindo fans Club. Saya dapatkanalamat dan no. teleponnya dari buletin anggota. Kemudian saya main kerumahnya bermaksud nawarin produk Oriflame. Waktu itu saya part time diproduk kosmetik international ini.

Pertama datang kerumahnya dia langsung beli kemudian repeat order membuat saya datang lagi kerumahnya. Namun akhirnya saya datang lagi tidak membawa misi produk melainkan menawarkan kasih sayang alias cinta, yang Alhamdulillah tidak bertepuk sebelah tangan alias diterima.

Waktu itu dia bekerja di cv. setia bagian import. Apaan tu….?! membuat saya tertarik dan belajar darinya. Dibawakannya saya contoh-contoh dokumen import, sampai akhirnya dia bilang ada kursus Export import dijalan malabar.

Segera saya daftar, hingga lulus, hingga mulai cari kerja. Disini Iyenk memberi support lagi. Kalo kerja di Exim harus bisa bahasa inggris, maksudnya dibuktikan dengan izajah. Sedang saya belum pernah ikut kursus bahasa inggris. Saya cari akalbagaimana mendapatkan sertifikatnya untuk melamar kerja karena kalo kursus itu pasti lama. Alhamdulillah dikoran tiba-tiba ada promosi belajar nahasa inggris dari rumah. Karena biaya daftarnya murah hanya 10 ribu, saya berani meweselkan via pos ke alamat p.o. box yogyakarta dengan nama Cambridge English House, dan Alhamdulillah ternyata gak bohong, dan tidak dengan waktu yang lama saya memperoleh sertifikat dengan nilai very good.

Kini lengkaplah sudah senjata saya, maksudnya izajah pendidikan untuk bekerja. melamar sana-sini dan diterimalah di PT> Javanesian Rattan Indo di daerah cibaligo sebagai staff export dengan gaji Rp. 150 ribu tahun 1992. makan siang diberi. Transportasi antar jemput.

Namun perjalanan cinta mengalami konflik. Ditambah jiwa saya yang masih labil maklum masih budak. Putus cintapun membuat saya resign dari pekerjaan. Saya yakin dia akan membodohi saya. Bagaimana tidak, diputusin ko malah jatuh, bukannya bangkit, apa yang dibanggakan…? Iya kan Yenk’s. I miss you, where are you know…?


IN THIS PLACE I MET THE GIRL " ZENNY "

TARUNA KARYA

Sebagai Remaja Rukun Warga secara otomatis dijadikan sebagai anggota Tarka apalagi kalo mau menghadapi event HUT RI dimana kegiatan ini membutuhkan banyak anggota remaja putra putri, kalo orang-orang tua sendiri biasanya jadi penasihat, pelindung ataupun penanggung jawab.

Setelah saya berkeluarga dilingkungan dimana saya tinggal, remaja putra putri hanya beberapa saja, so kepanitiaan dikuasai oleh Bapak-bapak dan Ibu ibu. Sebetulnya kami ini belum merasa tua. Masing-masing baru punya anak balita kalo patokan rambut masih pada hitam belum pada beruban, Cuma karena sudah punya anak sebutannya Bapak Atau Ibu.

Kepanitiaan diusia bapak-bapak ini terasa lebih seru, artian bapak-bapak dilingkungan kami siap beradu fisik jika ada remaja yang mau bikin onar. Dan kami selalu menang tanpa ada ancaman. Mungkin karena remaja-remaja yang bikin onar itu menganggap kita bukan tandingannya sehingga merrekapun nurut dan patuh.

Semasa remaja – saat jadi panitia Hut RI – saya punya kisah pengalaman licik. Waktu itu di RW kami mengadakan Bazar baik makanan atau pakaian. Pembeliannya pake kupon yang ditukar dengan uang di panitia tentunya, dan setiap kupon ada sobekannya, separuh untuk dibelanjakan dan separuh untuk dipegang karena setiap kupon ada nomornya yang nantinya akan diundi untuk mendapatkan berbagai macam hadiah. Yang paling heboh hadiahnya TV 14 inch. Waktu itu ini sudah mewah.

Dan rencanapun diatur oleh panitia dan ditentukanlah siapa pemenangnya, yaitu panitia sendiri. Maksudnya hanya sandiwara atau bohongan. Namun saat pengumuman terjadi salah ucap disebutkanlah nomor yang lain, dan tentu ucapan tidak bisa ditelan lagi apalagi sudah diucapkan sampai tiga kali. Awalnya sih panitia yakin pemenangnya adalah yang ditentukan namun tiba-tiba yang naik ke panggung bukanlah orang yang dimaksud dan nomor kuponnyapun sesuai. Itulah Derita seorang Pecundang.

Akhirnya kami harus mengganti Televisi kawan kami yang dijadikan hadiah. TV bekas kelihatan baru. Untung kami hanya para lakon sedang dalangnya adalah para orangtua. Si Ketua dan Si Penanggung jawab. Merekalah yang harus mencari dana untuk membayar ganti rugi. Biarlah, kalo mereka dapat uang juga – kami sang lakon – tidak kebagian jatah. Anak kencur tahu apa. Diberi makan juga senang. Emang ayam, rasain tu…….. lho ko benci? Habisnya orangtua ngajarin gak bener. Tak patut dicontoh. So buat readers jangan dicontoh – dosa – fair play aja.


1. I N G E
2. NOVY ELVIRAY
3. T I N Y
4. M A R I S A

JUNIOR RED CROSS

Organisasi Kepalangmerahan ini ternyata cukup mengasikan bagi saya, walaupun saya disini hanya pelengkap saja alias anggota. Sampai-sampai setelah lulus sekolahpun saya masih saja aktif. Saya masih rajin datang kesekolah. Bukan kangen dengan guru-guru, tapi kangen dengan adik-adik PMR 8.

Segala kegiatan Kepalangmerahan, kami tidak dibayar oleh sekolah. Kami senang membagi-bagikan ilmu yang kami terima dari kakak-kakak kami atau senior-senior kami. Dan saya yakin sekolahpun berterimakasih kepada kami. Begitupula senior-senior kami. Karena sudah melestarikan orgamisasi PMR 8.

Akhirnya kami, satu persatu mulai meninggalkan aktifitas PMR ini. Tak dating lagi kesekolah. Mungkin karena ada penerusnya atau mungkin kamipun harus konsentrasi dengan kuliah kami.




1. R E N I T A
2. R O X A N N E
3. JRC BASIC TRAINNING
4. RIDING B I K E
5. BALE ENDAH

HARPINDO FANS CLUB

Harpindo kependekan dari Harapan Putra Putri Indonesia. Nama yang bagus. Saya masuk klub ini lewat iklan yang ntah dimana saya lupa lagi. Sekretariat pusatnya di Solo. Ketuanya masih muda. Saya yakin dia Pengusaha. Soalnya dari misinya ini adalah memasarkan produk aneka cap / chop / stempel.

Saya bertemu dengannya di Bandung, saat dia gathering membentuk kepengurusan cabang bandung. Tempatnya dirumah makan Riung Panyileukan.

Saya yakin sama Member bandung yang rata-rata muda-mudi, tujuan masuk klub ini adalah mencari teman, kalo mungkin sih cari jodoh. Seperti halnya saya atau mungkin hanya saya saja.

Disini saya bertemu pacar. Baca di tag loves Zenny. Setelah itu saya tidak aktif lagi. Pertama saya tidak membutuhkan produknya. Kedua, andai saya perlu, saya akan pergi kejalan Banceuy dimana ada ratusan kios pembuat stempel dan plat yang pengerjaannya bisa ditunggu.

Buat Pak Ketua, andai pernyataan saya ini menyinggung, saya minta maaf. Anggap saja ini Kritik Membangun. Untuk kebenarannya Bapak bisa cek di anggota lainnnya. Namun saya berharap juga semoga dikota lain diluar Bandung, Bapak sukses.

Namun demikian saya tetap salut terhadap ide brilliant Bapak dalam hal marketing. Terus terang itu menjadikan pembelajaran buat saya. Sekali lagi maaf. Thanks. And success…!!!

T A B L E T E N N I S






Table tennis atau sebutan lain Ping Pong digemari saya sejak SMP dimana waktu itu teman-teman dekat dikelas mengajak saya untuk ikut pilihan bebasnya Ping pong padahal hati ini ingin ikut kesenian.

Rupanya teman-teman saya ini pada nahir karena ternyata dirumahnya masing-masing ada meja ping pong yang disimpan di garasi mobilnya. Karena mereka teman dekat sekaligus teman main, maka bila kami kumpul ya main ping pong.

Begitupula dengan teman-teman dirumah. Apabila kami kumpul maka dipasanglah meja ping pong dan bermainlah kami dengan system yang kalah diganti.

Setelah saya menempati rumah baru. Dilingkungan tetanggapun diramaikan dengan olahraga pingpong ini yang rata-rata bisa. Ya seperti saya inilah jadi olahraga apapun digeluti walaupun hanya sekedar hobi tidak digeluti secara professional karena kami memang mencari nafkah tidak dibidang olahraga. Jadi hanya sekedar pelepas kesumpekan bekerja. Dan toh kalo kita hanya bermain dilingkungan tetangga, istri-istri kitapun tidak akan was-was dan curiga.

Satu hal, kalo hanya sekedar hobi iseng biasanya tidak akan berlangsung lama. Ada titik jenuhnya. Enaknya. Tidak ada yang memaksakan atau mengharuskan. Kita bisa berpindah hobi dari yang satu ke yang lainnya. Toh disana ada jutaan kegemaran. Legal dan illegal. Untuk yang illegal tentu ada sangsi hukumnya, yang ujung-ujungnya merugikan diri sendiri, dampaknya malah banyakan. Contohnya seperti syair lagu dangdut dibawah ini. Mabuk lagi……ah…..judi lagi…….

So buat reders pilihlah hobi yang legal dan positif.


READ MORE :
> SEJARAH TENIS MEJA

B I L Y A R D

Bermain Bola sodok itu memang mengasikan terlebih lagi untuk remaja dan yang muda-muda-muda (boys and Men). What about the girls ? kayaknya untuk cewek ditempat seperti ini, sengaja main Billiar – kayaknya tabu – pada waktu itu ntah kalo sekarang.



Saya sendiri sih andai punya pacar nggak bakalan saya ajak ketempat ini. Justeru ditempat inilah biasanya Player ingin ditemani Waitress cantik, seperti halnya saya dan kawan-kawan selalu memilih waitress cantik and sexy tapi kalo stock habis yang adapun jadilah. Lho emang tugas waitress itu apa sih kan Cuma nulisin score aja. Betul, tapi kenapa kadang waitresspun gak mau nulis score. Cut…..caut………ko jadi debat.

Tempat bermain Billiard yang paling enak menurut saya di Horizon Billiard . di tempat ini sambil bermain Billiard kita bisa melihat orang yang asyik berenang dikolam renang Horizon yang hanya dibatas dengan kaca tebal hitam. Selain itu ditempat ini ada fasilitas plusnya – jangan ngeres dulu – yaitu kita bebas minum Kopi atau Teh manis gratis walaupun bikin sendiri harusnya sih waitress itu sendiri yang buat. Itulah kelebihan tempat ini disbanding dengan tempat lainnya.

Tempat Billiard ini tak jauh dari sekolah kami hanya seratus meter dihitung dari halaman belakang sekolah kami atau dari lapangan bola kami. Jadi kalo kami mabal (bolos pelajaran) tidak lewat depan yang ada Satpamnya melainkan lewat lapangan bola and loncat pagar tembok. Lolos dah……….

Ada kisah prihatin kawan kami, sebut saja namanya si Dull. Dari orang tuanya dia dapat jatah tiket bensin, misalkan tiket bensin itu lima liter. Diisinya tanki motor dua liter kemudian yang tiga liternya ditukar dengan uang dan uangnya tentu buat main Billiard. Ada-ada saja.

Dan ada-ada juga ulah saya ini. Please don”t follow me. Sayapun hanya melakukannya sekali. Malam itu dibulan Ramadhan saya pergi ke Alun-alun pusat kota Bandung bareng teman berniat belanja pakaian Lebaran. Dasar hobi main Billiard, kami putuskan untuk main dulu. Ditempat Billiard kami ketemu kawan lagi, dan kawan ini mengajak saya untuk bermain taruhan. Jadilah saya main. Dari segi keahlian saya jago namun dari segi kebiasaan saya kalah. Maka ludeslah uang untuk beli pakaian lebaran itu. Bingung, bagaimana menjawab pertanyaan orang tua nanti. Ujung-ujungnya saya pinjem duit pada teman untuk beli pakaian baru. Murahpun tak soal yang penting baru dan ada bukti untuk orang tua. Ada – ada Saja Saya………..ah…………

B A D IM I N T O N

Sejak sekolah dasar saya suka bulutangkis. Kenapa ? karena sekolah dasar saya di bandung punya gedung olahraga bulutangkis, mungkin satu-satunya sekolah dasar di bandung yang memiliki gedung bulutangkis. Bukan berarti sekolah lain gak ada lahan ataupun dana. Kayaknya mereka berpikir untuk apa. Padahal pengenalan sejak dini itu bagus. Ah mungkin mereka gak mau repot aja.

Karena gedung olahraga ini masih di lingkungan rukun warga kami, maka kamipun para taruna karya dapat jam main digor ini. Ya ini setelah saya remaja tentunya, setelah saya lulus dari sekolah dasar.

Namun itu , kegemaran saya ini tak dijadikan Profesional, Cuma hiburan semata. Ntah katrena tidak didukung atau karena tidak ada niat. Ntahlah… Namun yang jelas dengan banyaknya hiburan memiliki banyak kegemaran, hidup ini jadi asik. Tidak menjenuhkan. Banyak bergaul. Banyak teman.

So, buat para Readers perbanyaklah kegemaran. Buatlah hidup ini asik. Dan janganlah dibikin susah, karena hidup itu sudah susah.

Dibawah ini ada bait nyanyian Sunda.

Badminton dimana – mana (Badminton dimana-mana)
Dikampung jeung dikota (didesa dan dikota )
…………………………
Kok na kubulu entog (Koknya dari bulu bebek)
Net na kusamping butut (Netnya dari sarung jelek)

read more :
SEJARAH BADMINTON / BULUTANGKIS

Note :
Salam untuk Agus Purnomo teman kelas waktu di SMA yang jago main Badminton.

R E C R E A T I O N

Siapa sih yang nggak suka rekreasi? Apalagi kalo banyak duit. Saya aja yang nggak punya duit hobi rekreasi. Cuma karena duitnya sedikit ya tempat rekreasinya disesuaikan. Paling-paling ke Jakarta. Disana kan banyak tempat wisata seperti Taman Mini Nasional atau Taman Impian Jaya Ancol atau kalo ke Puncak paling ke Taman Safari atau Taman Buah. Kalo ke Pantai paling ke Pantai Pangandaran atau ke Situ Cileunca di Pangalengan atau Situ Patenggang di Ciwidey. Dan untuk berenang paling ke kolam air panas seperti ke Ciater Subang atau Cipanas Garut, atau Cimanggu Ciwidey. Dan untuk Gunung paling ke Gunung Tangkuban Perahu.

Ketempat rekreasi diatas tentunya saya tidak sendiri paling bareng teman-teman dirumah atau bersama teman-teman sekolah dan kini tentunya bareng keluarga bersama istri dan anak, tempat tujuannya ya seperti diatas.

Sekali lagi pengennya sih rekreasi tu keliling dunia atau minimal ke Negara tetangga tapi karena keuangan tidak memungkinkan, domestikpun jadilah, karena pada dasarnya rekreasi ini mencari hiburan atau kata lain refreshing. Kepuasan hiburan itu sendiri kan tidak dinilai dari nilai yang kita keluarkan kecuali dalam hal prestige mungkin iya. Ya mudah-mudahan saja suatu hari nanti keinginan ini tercapai. Tidak dari duit sendiri, mungkin diajak anak, atau mungkin dapat undian atau mungkin banyak kemungkinan lain. Udah ah ngaco…………. So buat readers kalo mau rekreasi ketempat yang tidak disebutkan diatas, ajak-ajak saya ya. Malu-maluin….Terimakasih………….

V O L L E Y B A L L


Sejak Sekolah dasar saya ikut latihan Volley walaupun badan saya tidaklah tinggi, beda dengan adik-adik saya yang rata-rata tinggi, namun itu tidaklah menjadi hambatan seperti support guru saya bahwa Bugi Gustaman pun pendek. Siapa dia ? yang jelas dia adalah pemain volley. Saya sendiripun sampai sekarang belum pernah lihat fotonya. Buat readers yang punya fotonya, tolong kirimi saya ok. Thanks……

Dilingkungan saya tinggalpun ada Lapangan Volley. Sewaktu remaja setiap sore saya sering main, Cuma sekarang sudah jadi lapangan refleksi sekaligus tempat penyerapan air. Kasihan ya kalo hidup dikota, berbagai cara dilakukan untuk tidak kekurangan air.

Ada cerita kami – anak-anak Taruna Karya – dimana waktu itu net dan bola volley sudah jelek-jelek. Kebetulan didaerah kami ada rumah border, penjaja cewek. Si Erwin teman saya puny aide mau minta sumbangan, dan kamipun pergi kesana menemui pemiliknya meminta sumbangan atas nama Taruna Karya untuk beli net dan bola volley. Diberinya kami 50 ribu. Uang segitu waktu itu besar. Terbukti masih ada sisa buat beli rokok.

Kini sayapun beli rumah yang didepannya ada Lapangan Volley. Minimal satu minggu sekali saya main, sampai saya jarang bermain lagi setelah mengalami cidera tangan kiri dimana jari manisnya sakit, ya sampai kini tangan itu sakit, Cuma karena tidak begitu mengganggu, saya tidak menghiraukannya..

READ MORE :
SEJARAH VOLLEY BALL / BOLA VOLI

C O O K I N G

Hobi yang satu ini tidak hanya mampu bikin Super Dog alias Super Mi pake Ndog atau telur tapi saya bisa mempariasikannya supaya tidak bosan selain itu juga saya bisa mempariasikan Nasi Goreng mulai dari bumbu sederhana yang hanya pake garam, bawang merah dan sedikit pecin karena pada dasarnya Nasi goring itu ialah Nasi hangat saat dimakan dan sedikit bumbu itulah yang membedakan dengan nasi dari Magic Com yang juga hangat.

Kenapa saya hobi menggoreng nasi karena Fried Rice ini sesungguhnya adalah Fast Food seperti halnya Mie Instant jadi tidak perlu menunggu sayura atau Lauk Pauk masak.

Saya yakin Readers-pun suka bikin Nasi Goreng atau bahkan beli Nasi Goreng, iya kan. Namun dari segi effisiensi membuat sendiri itu biayanya jauh lebih murah karena tidak ada Cost Upah toh kita sendiri yang bikin. Nah atas dasar itulah saya hobi membuatnya.

Setelah punya anak ,saya makin rajin lagi maksudnya untuk memotong biaya jajan anak walaupun pada kenyataanya biayanya terkadang lebih besar. It’s Okay karena dari segi Hygienis itu seratus persen halal.

Yang saya olah pun tidak hanya berupa Super Dog atau Fried Rice tapi makanan lainnya seperti kue kue yang bahan dasarnya terigu. Seperti bikin bala bala – kalo orang sunda pasti tahu – Alhamdulillah kami sekeluarga paling hobi makan yang satu ini kalo gak ada duit dijadikan sebagai pelengkap Nasi tapi kalo ada duit ya sebagai cemilan. Makan bala bala ini harus hangat hangat kalo sudah dingin gak enak.

Untuk resep masakan itu sendiri bisa dengan mudah kita peroleh semisal Tanya teman atau keluarga atau resep yang kita peroleh dari bungkus produk bahan kue itu sendiri. Pokoknya kita punya waktu untuk mencobanya atau tidak. Yang terutama sih Stimulus untuk bikin masakan itu tidak takut gagal atau tidak KARENA KEDUA FAKTOR ITU MERUPAKAN KUNCI KEBERHASILAN.

Setelah berhasil pasti ketagihan. Dan nantinya bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan tambahan tentunya. Semisal kita buat gorengan kemudian dititip di warung-warung. Lumayan kan.

Saya-pun pernah mengalami disaat tidak punya penghasilan, saya mencoba berjualan gorengan dan es campur dihalaman rumah sendiri. Alhamdulillahm Allah memberikan rizkinya.

Insya ALLAH kedepannya andai diberi jalan saya ingin punya Rumah Makan, karena menurut saya usaha ini menjanjikan. Doain aja. Amin…….!!!

P L A Y I N G C H E S S

<script type="text/javascript" src="http://adhitzads.com/316421"></script>

Ketertarikan minat akan permainan ini adalah berawal saat seseorang dating kerumah memberikan hadiah buat Ayah saya karena memenangkan pertandingan Catur tingkat Rukun Warga dalam rangka HUT R.I..

I asked to my father. How to play is. Sayapun diajarinya. Ternyata permainan ini mudah, tidak memerlukan tenaga. Susahnya mungkin otak kita harus berpikir agar bisa Check Mate.

Why I like this game. Permainan ini seperti perang-perangan. Ada Prajurit, Panglima dan Kaisar. Sebagai anak kecil – Kid – permainan yang disukai pasti perang-perangan. Tak salah kalo orang tua kita memberi mainan seperti Prajurit-prajurit Tentara yang sedang pegang pistol atau berperang.

Dengan terus menerus bertanding dengan Sang Ayah, lama kelamaan otak sayapun sudah terasah tajam dan senantiasa memenangkan permainan. Rupanya adik saya – Hendi – menyukai olahraga ini, jadi lawan tandingpun bertambah.

Karena permainan ini banyak peminatnya maka satyapun sering bertanding dengan teman-teman dirumah. Saat SMA bahkan saya sering begadang – khusus malam libur – dirumahnya Jano.

Setelah memiliki rumah – dilingkungan RT atau RW – setiap HUT RI selalu diadakan lomba ini. Hasilnya, apa yang diperoleh oleh Ayah saya dulu kini saya mengalaminya, walaupun levelnya masih tingkat RW namun Prestigenya International. Haha……
Sampai saat ini dan selama saya bisa berpikir. I love this game. Gak perlu pake duit dan gak perlu lapang besar. Sok siapa yang mau ngajak tanding, hehe…nggak .

R E C R E A T I O N

Siapa sih yang nggak suka rekreasi? Apalagi kalo banyak duit. Saya aja yang nggak punya duit hobi rekreasi. Cuma karena duitnya sedikit ya tempat rekreasinya disesuaikan. Paling-paling ke Jakarta. Disana kan banyak tempat wisata seperti Taman Mini Nasional atau Taman Impian Jaya Ancol atau kalo ke Puncak paling ke Taman Safari atau Taman Buah. Kalo ke Pantai paling ke Pantai Pangandaran atau ke Situ Cileunca di Pangalengan atau Situ Patenggang di Ciwidey. Dan untuk berenang paling ke kolam air panas seperti ke Ciater Subang atau Cipanas Garut, atau Cimanggu Ciwidey. Dan untuk Gunung paling ke Gunung Tangkuban Perahu.

Ketempat rekreasi diatas tentunya saya tidak sendiri paling bareng teman-teman dirumah atau bersama teman-teman sekolah dan kini tentunya bareng keluarga bersama istri dan anak, tempat tujuannya ya seperti diatas.

Sekali lagi pengennya sih rekreasi tu keliling dunia atau minimal ke Negara tetangga tapi karena keuangan tidak memungkinkan, domestikpun jadilah, karena pada dasarnya rekreasi ini mencari hiburan atau kata lain refreshing. Kepuasan hiburan itu sendiri kan tidak dinilai dari nilai yang kita keluarkan kecuali dalam hal prestige mungkin iya. Ya mudah-mudahan saja suatu hari nanti keinginan ini tercapai. Tidak dari duit sendiri, mungkin diajak anak, atau mungkin dapat undian atau mungkin banyak kemungkinan lain. Udah ah ngaco…………. So buat readers kalo mau rekreasi ketempat yang tidak disebutkan diatas, ajak-ajak saya ya. Malu-maluin….Terimakasih………….

S K A T I N G

Awal masuk kuliah. Dengan teman-teman baru, saya punya kegemaran baru yaitu main Sepatu Roda, maklum pada waktu itu di Bandung ada arena bermain sepatu roda namanya Roller Skates dan Lipstick. Tiket masuknya berkisar enam sampai delapan ribu.

Ditempat ini yang baru belajar dan yang sudah mahir bercampur baur. Saya sendiri sih sedikit bisa, karena semasa kecil suka main di tetangga, jadi disini tinggal dilancarkan. Dan bagi yang belum bisapun saya rasa ditempat ini cepet bisanya.

Lapangannya berbentuk bulat dimana ada tanjakan dan turunan. Yang paling seru saat berbaris memanjang ke belakang bagaikan sebuah ular. Disini yang dibelakang memegang yang didepan. Baik pundak maupun pinggang. Baik kenal maupun tidak kenal. Tak perduli perempuan atau lelaki. Saya sendiri sih sebagai lelaki tentunya harus perempuan. Jadi lumayanlah megang pinggang gratis. Kurang asem ya. Benar…lebih dari itu saya memang kurang ajar. Saya akui. Disaat berbaris memanjang bagai ular meliuk-liuk mengelilingi arena. Setelah beberapa kali memutar, biasanya saya suka jahil. With condition in front of me is a girl. Kaki saya dibuat seolah tak sengaja membentur yang didepan agar supaya jatuh dan memang selalu jatuh. Maksudnya disaat jatuh itu saya harus menimpanya, lalu bilang I love You, tidak wah….saya minta maaf dan kemudian berkenalan.

Ada juga hal yang mengkhawatirkan, saat kami kehabisan uang, tenggorokan kering. Teman saya berputar menuju meja yang ada minumannya sedang si Mpunya asik berselancar, disambarnya minuman itu dibawanya kemeja kami. Saya sendiri meminumnya karena saya pikir dia membelinya. Sialan…..Penyakit…..

Ruangan Skating ini temaram. Hanya lampu redup serta lampu kelap-kelip yang diiringi musik disco, jadi wajarlah kalo tempat ini diminati muda-mudi. Kenapa ya muda-mudi senang suasana yang temaram? Please submit your opinion here. Thank you……!!!

S H O P P I N G

Hobi yang satu ini harus banyak duit as we know barang yang dibeli pake uang bukan daun. Buat sobat Readers yang gemar shopping harap sesuaikan pengeluaran dengan pendapatan, dan yang masih ditopang ortu harus mawas diri jangan besar pasak daripada tiang. Apaan tu….?

Sayapun gemar shopping setelah saya punya penghasilan alias sudah bekerja tentunya. Selama itu keinginan saya selalu ditahan, maklum pensiunan ortu/kakek tidak seberapa yang hanya berpangkat luitenant.

Saya tinggal dipusat Kota Bandung. Tentunya mudah bagi saya untuk tergoda belanja, didukung gaji saya yang lebih dari cukup untuk seorang bujangan. Akibatnya uang gaji banyak dibelanjakan di departemen-departemen store itu – waktu itu belum ada mall – seperti Ramayana dept. store, Matahari dept. store, Yogya dept. store, Merlin dept. store dan store-store lainnya. Waktu itu belum ada mall.
Pernah suatu hari dihari minggu menghadapi senin, pakaian belum dicuci dan yang ada bosen – maklum kerja di swasta gak pake seragam – department store deket, duit ada, beli dulu jadinya pakaian untuk besok senin. Enak ya kalo banyak duit. Sombong…..

Jenis barang yang saya beli tidak hanya pakaian. Setelah saya merasa pakaian saya cukup untuk satu bulan gonta-ganti, sayapun beralih mulai belanja barang-barang rumah tangga seperti Televisi, Kompor gas, Meja tidur besar, Meja rias dan kebutuhan rumah tangga lainya. Satu contoh : Garpu dan sendok. Malu deh.

Pada dasarnya barang yang saya beli untuk diri sendiri, setelah terpenuhi baru membeli barang-barang yang punya fungsi untuk pasangan hidup. Jadi pada saat itu pacar saya bangga dengan tabungan hidup kedepan saya. Mungkin hanya dua pacar terakhir saya, yaitu susi dan tati yang dimenangkan oleh tati. Baca di tag loves susi dan tati..

For all of readers yang punya banyak duit janganlah berfoya-foya, pergunakanlah untuk hal-hal yang nantinya bermanfaat. Sekali-kali nraktir kawan lama tak apalah tapi jangan sekali dua kali nraktir orangtua. Ingat juga mungkin hari ini kita diberi kecukupan, esok hari tiada yang tahu, jadi janganlah terlalu berbangga hati dengan apa yang kita punya sekarang karena roda selalu berputar.

Sekali lagi belanjakanlah untuk apa yang kita butuhkan dan bermanfaat. Keduanya dermakanlah atau zakatkan uang yang kita punya semoga di akhirat nanti hidup kita tidak sengsara. Amin……!!!

S W I M M I N G

Sewaktu kecil saya dan adik-adik suka diajak Ayah berenang. Kemudian di Sekolah Dasar, sayapun dilatih berenang. Dan dilingkungan rumahpun bersama teman-teman sering pergi berenang. Sebabnya sih mungkin tempat kami tidak begitu jauh dari kolam renang, namanya kolam renang Tirta Water.

Ada cerita lucu bersama teman-teman dirumah. Karena kami hobi dan sering berenang. Kami cari cara yang effisien – prinsip ekonomi – untuk berenang dikolam renang Tirta Water ini. Dalam artian kalo berenang berenam harus bayar enam ribu rupiah, dicari jalan bagaimana supaya bisa bayar setengahnya atau tiga ribu rupiah.


Setelah negosiasi dengan pengawas kolam renang – jefri – yang sekaligus pelatih renang ditempat itu, akhirnya disepakati kalo mau berenang bawain saja Miker (minuman Keras) . ujung-ujungnya setiap kami mau berenang terlebih dahulu kami beli Mansion House (Minuman beralcohol kategori A).

Masuk SMA. Sekolah kami berenang di Hotel Horizon – hotel berbintang lima kini – keren kan. maksudnya di Horizon Plaza samping Hotel itu Karena memang letaknya dibelakang sekolah kami. Fasilitas kolam yang ada ialah kolam arus, kolam air panas, dan kolam ombak. Kolam arus dimana airnya mengalir berputar mengelilingi kolam sedang kolam ombak, airnya bagaikan ombak seolah-olah kita sedang berenang di laut.

Untuk berenang dilaut, biasanya setahun sekali dimusim liburan, saya dan teman-teman dirumah pergi ke Laut Pangandaran. Ada cerita, waktu itu saya berenang sendirian ditepi pantai pasir putih pangandaran. Ombaknya begitu kuat menerjang pantai juga sebaliknya mendorong saya ketengah, saya tergulung oleh ombak yang dating dari laut dan pantai. Saya kecapaian, saya acungkan tangan meminta bantuan teman-teman yang lagi santai ditepi pantai. Kulihat malah seorang turis mulai berdiri. Akhirnya saya tenggelam. Saya tidak menyerah. Saya berenang menyelam menuju tepi pantai, sampai akhirnya mencoba menginjakan kaki kedasar pantai. Lega rasanya saat pasir terasa dikaki. Lebih lega lagi saat merasakan bisa bernafas walaupun dengan berjinjit. Perlahan berjalan mengimbangi ombak menuju tepian. Sungguh pengalaman yang menegangkan. Trauma bila berenang dilaut masih dirasakan sampai kini.

Jadi paling kini saya berenang dikolam air panas seperti di Ciater Subang, Cimanggu Ciwidey atau Cipanas Garut. Sebetulnya ditempat ini bukanlah berenang tapi lebih tepatnya berendam.

Ok itulah hobi berenang saya, buat readers yang mulai hobi, janganlah merokok karena yang saya rasakan dengan merokok nafas semakin pendek dan mudah capek. Jadi acara berenangnya gak seru yang ada hanyalah acara merokok. Iya ko.


READ MORE :
- SEJARAH OLAHRAGA RENANG

T O U R I N G

Touring Berkendara itu kesukaannya orang-orang yang berjiwa muda. Kenapa berjiwa muda? Karena tidak selalu harus orang muda yang melakukan ini. Seperti Tour de Bali dengan mengendara Motor ataupun Mobil.

Disini saya akan menceritakan saat saya pergi ke Lampung tepatnya menuju Liwa. Dengan berkendara mobil Kijang Kotak tahun 82 yang saya beli empat hari sebelum keberangkatan dengan harga tiga belas juta akhir tahun 2006 tujuan menyambut tahun baru 2007 di kota Liwa, Lampung.

Saya pergi satu mobil dimana yang ikut adalah Ayah saya, Ibu tiri saya, dan adik-adik tiri saya. Kami berangkat malam hari. Di tol Cipularang ban belakang meletus untung bannya Tubeless jadi tidak membahayakan. Kami menepi dan menggantinya dengan ban serep. Mengingat perjalanan jauh saya memutuskan untuk keluar tol Cikampek guna menambal ban yang tadi bocor. Setelah itu masuk lagi langsung menuju Pelabuhan Bakahuni Merak. Untuk melakukan penyeberangan dengan Kapal Fery yang kurang lebih tiga jam waktu penyeberangan.



Pagi hari kami sudah sampai di KotaBumi Lampung dirumah adik saya – Tika – dan esok paginya langsung menuju Liwa masih kerumahnya Tika.

Di Liwa saya sibuk servis mobil, karena ternyata satu rem belakang tidak balik lagi alias macet yang membuat Velg dan juga ban panas mengakibatkan Ban bocor.

Karena sudah dibenarkan, dan sudah menganggap bagus, saya ditemani dua orang Lampung pergi berjalan-jalan ke Laut perbatasan Bengkulu. Namun pulangnya ban kembali bocor karena rem macet lagi. Sialnya kunci roda selek sehingga tidak bisa dibuka. Dipaksa jalan itu tidak mungkin. Hamper mobil kami tinggalkan karena posisi waktu itu ditengah hutan disamping jurang jam delapan malam. Kami bertiga ketakutan. Sejam kemudian ada mobil lewat meminjamkan kunci roda. Alhamdulillah akhirnya bisa diganti.

Besoknya kembali diservis karena malamnya berencana pulang ke Bandung untuk menghindari resiko perjalanan jauh ini.

Ditengah perjalanan remnya kembali macet kini mulai terasa ngeblokir – ngebanting – andai di rem. Jadi sapun gak bisa ngebut hanya 70km perjam. Begitupula saat masuk tol Merak menuju Bandung maximal 90km perjam. Diatas itu saya tidak yakin bisa menahan stir mobil. Me-rem-pun ancang-ancang dari jauh tidak sekaligus agar mobil tidak terlempar, sungguh suatu hal yang menegangkan yang membutuhkan konsentrasi penuh.

Selama perjalanan baik pergi ataupun pulang saya sambil ngemil Kacang Sukro – suuk dijero – jadi mulut saya ngunyah terus. Dan makan sukro tidak membuat kenyang. So buat readers bolehlah dicoba jika melakukan perjalanan jauh.

Untuk berkendara Motor. Saya tempuh perjalanan Bandung Bangka dengan menggunakan Suzuki Smash tahun 2005 akhir tahun 2008 kemarin.

Sehabis sholat subuh, start dari rumah adik – Hendy – pergi menuju Kota Bogor masih ke rumah adik. Yang jadi soal untuk motor bebek ini saat isi bensin dimana saya harus bongkar muat barang bawaan yang diikat di jok belakang, maklum isi tankinya sedikit.

Sesampainya di Bogor sebelum meneruskan perjalanan saya ganti shock breaker karena dirasa sudah tidak main lagi pernya alias mati bikin pinggang sakit.

Dari Bogor langsung menuju Pelabuhan Tanjung Priok karena sesuai informasi ada kapal yang akan berangkat dan tiketnya dibeli ditempat. Kapal ini bukan Pelni tapi kapal swasta yang khusus mengangkut barang. Perjalanan laut yang ditempuh kapal itu kurang lebih 24 jam. Sedang kalo pake pesawat terbang jarak itu hanya ditempuh satu jam saja…….. ku tak bisa…….apalagi ni 24 jam, kesel memang. Tapi itulah moment yang mengasikan..

Sesampai di Pelabuhan Bangka – Pangkal Balem – sayapun harus berkendara menempuh jarak kurang lebih 145km menuju Kota Toboali Bangka Selatan dimana Istri dan kedua anak saya tinggal.

Sebetulnya sih mereka tidak tahu kedatangan saya. Mereka hanya tahu kalo saya ada di Bogor dirumah adik. Dan saya ingin memberikan Surprise. Saya tilpun istri saya ada dimana dan mengatakan kalo saya ada didepan rumah. Istri saya malah bohong kalo dia lagi gak ada dirumah. Mungkin dikiranya saya mengolok. Akhirnya saya tegasin lagi kalo saya ada di pekarangan rumah. Dan istri sayapun ternyata ada diruang depan. Setengah tidak percaya istripun menyambut kedatangan Arjuna. Surprise…………………

W A T C H I N G

Menonton bisa kita bagi dua. Menonton langsung dan menonton tidak langsung / via media seperti televise atau bioskop.

Untuk menonton ini jelas sayapun tidak menyia-nyiakan anugerah panca indera mata, dan dengan menonton tentunya kita berharap terhibur, apalagi kalo kita sedang sedih. Tapi ingat jangan menonton yang tidak-tidak, tak perlu dielaskan, kalo kita memang mensukuri nik,at-Nya.








Tontonan langsung, biasanya saya menonton pertandingan olahraga atau parade band untuk musik. Sedang untuk yang tidak langsung biasanya menonton film. Baik di televise ataupun bioskop. Jenis film yang saya sukai adalah: Action. War dan Comedy. Action harus berbau beladiri seperti diperankan oleh Didi Mitchell, Steven Seagal, Van Dame, Jet Lee, Chow Yun Fat dan lain sebagainya. Untuk perang harus yang nyerempet ke psikolognya bukan heroitic seperti Saving Private Ryan’s. Dan untuk komedi yang benar-benar bisa bikin terbahak-bahak. Hak…….hak…………hak…….!!!

E L E C T R O N I C

Sewaktu duduk di bangku SMP, saya ikut pilihan terkait Elektro. Disini saya diajarkan tentang komponen dan bagaimana membuat PCB. Kemudian disuruhnya membuat Bel Burung.

Selain disekolah. Dirumahpun ada Paman yang gemar mengotak atik elektro padahal dia seorang guru (bukan guru elektro), maka sayapun menimba ilmu (bukan menimba sumur).
Dilingkungan tetangga waktu itu Booming Intercom, maka kembali saya merakit Intercom. Biayanya tentu jauh lebih murah dibandingkan membeli. Disini saya bertemu dengan para pakar elektro. Sebut saja Kang Geng dan Tobing. Dirumahnya saya belajar karena fasilitasnya lengkap. Maklum mereka menerima Service elektronik. Selain itu mereka juga menerima Order dari temannya merakit Mobile Phone.

Jadi pada waktu itu pebisnis-pebisnis hanya menggunakan Telepon Mobil dan benar benar dipasang dimobil biar mudah chargernya. Tak heran kalo pada waktu itu mobil banyak antenanya. Antenna radio, Antena komunikasi jarak jauh seperti Orari dan Antena Telepon Mobil. Kebayangkan ramainya mobil dengan antenna yang minimum tingginya satu meter. Bersyukurlah kita Manusia diciptakan ALLAH dengan kelebihan berpikirnya.

Lalu segede apa sih tyeleponnya. Saya diajaknya ke Toko Tas. Dibelinya tas koper yang kalo dipilem-pilem suka dipakai transaksi nyimpen duit. Tas besar berbentuk kotak dan tebal. In English is suitcase I think. Didalam tas itulah dirakit sebuah telepon. Kasarnya sih telepon rumah dimasukin tas koper Cuma tidak pake kabel pan sudah diganti antenna.

Hobi saya akan elektronik ini tidak berkembang, karena satu kelemahan saya yaitu Takut Kesetrum , sejak perpindahan Voltage dari 110 ke 220 Volt banyak cerita-cerita yang menakutkan. Jadi aja pengecut.

P L A Y I N G M U S I C



Bermain musik akhirnya menjadi kegemaran saya, walaupun saya tidak begitu jago memainkannya cukup untuk menghibur diri sendiri, lumayanlah daripada tidak sama sekali.

Gitar yang saya pakai bukanlah gitar saya, melainkan punya adik saya, namun gitar itu saya rawat sejak saya masih bujang sampai anak saya berusia 9 tahun, sampai bulan juni 2008 dimana saya harus meninggalkan Kota Bandung.

Gitar itu saya jual tanpa sepengetahuan adik. Mungkin sekarang dia tahu setelah membaca tulisan saya ini. Saya minta maaf. Gitar itu saya jual kepada saudara saya alias tetangga saya seharga 50 ribu beserta sarungnya.

Selain gitar sayapun suka Keyboard yang tidak begitu canggih namun cukup bagus untuk dimainkan yaitu Casio C-100. dibeli saat saya mau ikutan Loba Cipta Lagu Kemerdekaan. Belajar mencipta lagu dengan Keyboard.

Untuk mencipta lagu ini saya termotivasi oleh Angga – kakaknya sobat saya, duller – dia pernah juara di ajang lomba cipta lagu remaja.

Untuk lomba cipta lagu remaja inipun saya pernah ikut serta. Namun dari kedua ajang lomba yang saya ikuti yernyata tidak ada pemenangnya. Aneh kan. Dari situ akhirnya saya tidak pernah ikutan lagi ajang lomba-lomba cipta lagu.

Keyboard yang saya miliki inipun nasibnya tak ubah seperti gitar. Keyboard ini harus saya titipkan di Babe (barang bekas) jl. Martadinata untuk dijual. Alhamdulillah karena inflasi harga jualnya lebih tinggi dari harga beli. Dua kali lipatnya. Saya beli dengan harga 300 ribu tejual dengan harga 600 ribu dalam waktu tiga hari.

Ternyata harga baru saat itu di toko jalan ABC harganya satu juta lebih jadi sesuailah untuk harga barang second.

Kini alat musik yang ada hanyalah sebuah Suling. Itupun bukan milik saya. Kepunyaan adik istri saya. Untuk sekedar hiburan dan tantangan mencari not-not yang enak didengar walau untuk diri sendiri jadilah.

Hidup di dunia bagaikan memainkan music – mencari nada-nada harmonis – dan sangatlah berarti bila bisa dinikmati khalayak banyak.
Kata lain……..
Kita hidup perlu uang – carilah uang yang halal – dan uang itu akan sangat lebih bearti bila kita bisa beramal dan berzakat.

Share this:

L I S T E N I N G M U S I C

Saya paling hobi dengerin musik. Alhamdulillah ALLAH mengaruniai telinga yang normal artian tidak Tuna Rungu, semoga para pembacapun demikian. Bersyukur atas karunia dan nikmat ini.

Didalam mensukurinya, hindarilah mendengarkan omongan-omongan yang tak karuan atau yang tidak baik, tapi untuk hal-hal yang bagus jangan sampai masuk telinga kiri keluar telingan kanan. Ok.

Begitupula didalam mendengarkan lagu, dimana kita hobi lagu-lagu barat, sering kita membuat kesalahan. Syairnya sering kita nyanyikan karena alunannya enak padahal artinya muak alias jorok. Tapi tak apalh yang sudah, sudah, karena ketidaktahuan. Dan mulai sekarang berhati-hatilah. Saringlah dengan telinga percuma ada gendang telinga sebelum terucap lewat mulut. Setuju……….?!




Untuk lagu-lagu yang saya dengarkan. Tentulah banyak. Yang jelas lagi top Hits, saya enjoy menikmatinya. Kalo dulu sih paling lagu-lagunya The Beatles, Rolling Stones, Queen dan banyak lagi.

ningAl YngwiE mAlmstEEn mAEn gitAr

D R A W I N G

Untuk urusan menggambar ini saya hobi banget. Kayaknya ada darah seninya. Saya belajar dari Kakek. Dan kakek sendiri mungkin tidak tersalurkan karena keburu jadi Prajurit .

Sewaktu kecil saya pernah diajaknya ke pameran lukisan di sanggar budaya jalan braga. Belakangan saya tahu kalo pelukisnya itu adalah saudara kakek, berarti kakek saya juga. Dia adalah pelukis ternama dikota bandung. Bahkan didirikannya sanggar dan museum dengan namanya yaitu Sanggar Lukis Dan Museum Barli.

Saat dibangku SD, saya pernah dipilih untuk ikut lomba lukis oleh guru padahal saya harus ikut pramuka perjusami (perkemahan jum’at sab’tu minggu). Kawan saya Benny protes. Alhasil guruku marah. Bennypun menangis. Saya sendiripun diam tak berani melawan.

Hobi saya ini terhenti saat saya mulai bimbang dan ragu. Diteruskan atau jangan. Karena ada yang bilang kalo melukis benda hidup itu haram karena dianggap menyaingi Sang Pencipta. Karena takut dosa. Berangsur-angsur saya tinggalkan mencari kegemaran lain.

Untuk para Readers yang hobi melukis, teruskanlah, dan carilah kebenarannya, karena waktu itu saya masih kecil, pikiran saya masih sempit.

Kamis, 06 Oktober 2011

B I R D S





Sejak kecil saya gemar binatang. Menginjak bangku SMP saya pelihara burung dara atau merpati. Melihat tetangga yang pelihara Merpati Pos. dirumahnya dipasang plang Merpati Alap – Alap, ntah apa maksudnya sampai kini saya gak ngerti.

Pelihara Merpati ternyata gampang, mudah berkembang biak. Setelah dirasa banyak saya mulai berpikir menjadikannya duit. Bisnis kecil-kecilan karena masih kecil kalo sudah besar Bisnis besar-besaran. Saya jual per pasang ke Pasar Burung Kebon Kelapa. Satu minggu kemudian merpati yang sudah saya jual itu menclok dirumah. Duit dapat burung kembali. Akhirnya semakin sering saya jual merpati ke pasar dengan harapan cepat kembali kerumah. Dasar masih kecil………

Setelah punya rumah sendiri. Dipeliharalah burung parkit yang warna-warnanya lucu. Dibuatlah sangkar besar dari kawat by myself. Kemudian mulailah saya pelihara burung ocehan atau berkicau. Mulanya yang biasa dan murah, lama kelamaan yang luar biasa dan agak mahal. Seperti : Poksay, Wambi, Murai , Kacer, anis, Jalak dan jenis lainnya.




Rumahpun diramaikan oleh kicauan burung. Dan itulah salah satu kepuasannya. Karena saya bukanlah seorang Maniak yang selalu mengonteskan burung berkicau, mungkin belum. Ada sih kepengen melihat harga burung nantinya bisa dibeli puluhan juta. Menggiurkan. Tapi adakah rizki saya disini. Jika ada kesempatan nanti akan saya coba.

Anak saya juga jadi hafal nama dan jenis burung, maklum anak kecil banyak bertanya. Dan sering saya ajak ke Pasar Burung Sukahaji dihari minggu untuk sekedar beli pakan sekalian lihat-lihat burung. Anggap saja bawa anak ke Kebun Binatang. Selain itu saya berharap dapaet burung bagus dan murah walaupun dirumah sudah ada sepuluh ekor. Bila burung itu digantung diteras rumah. Satu ekor satu sangkar. Maka orang mengira saya penjual burung. Dan memang suka ada yang nanya , “Burungnya dijual ?” saya jawab , “tidak. Punya istri saya”.

Pernah saya pergi ke Lampung ke rumah adik di Liwa. Disana saya mencari burung namun sia-sia karena harganya lebih mahal dari Bandung, mereka tahu harga walau ditepi gunung. Daripada tidak bawa oleh-oleh sama sekali ahirnya saya beli seekor burung Poksay. Dan untuk hobi ini Alhamdulillah saya masih menggelutinya

Rabu, 05 Oktober 2011

B I K I N G







Hobi bersepeda pasti rada menguras energy, namun demikian olahraga ini memang mengasikan. Saya melakukannya biasanya dihari libur bersama teman-teman dirumah, yaitu : Lulu, Erwin, Yudi , Dadan, Agung, Mickey.

Untuk bersepeda santai paling sering tujuan kami ke Puncrut atau Lembang. Kemudian jarak ditambah yaitu ke Ciwidey, dan tour yang paling jauh adalah ke Garut – Kota Dodol..

Jenis sepeda yang Saya pakai jenis sepeda gunung / mountain bike yang pada saat itu lagi ngetrend-ngetrendnya. Perbedaan dengan sepeda balap dari stangnya saja.

Hobi ini saya geluti cukup lama sampai akhirnya kami jenuh atau bosan atau mungkin ada lagi kegemaran lain. Saya sendiri sih waktu itu sepedanya ada yang nyuri padahal disimpan didalam rumah. So untuk beli lagi gak ada duit. Minta orang tua – kasihan – jadi, ya sudahlah, cari hobi lain lagi.



F I S H

Selain gemar makan ikan, sayapun gemar pelihara ikan baik di Aquarium ataupun Kolam. Awalnya sih ntah kenapa anak-anak kecil selalu senang dengan ikan atau binatang-binatang lainnya, kenapa ya. Karena masih kecil mereka tidak bisa memaparkan alasannya, hanya bisa bilang suka dan suka. Lain halnya kalo sudah besar. Jawabannya singkat dan padat. “Bisa menghilangkan Stress”. Hebat kan. Jadi saya ikuti juga jawaban hebat ini.

Saya dan adik-adik menggemari ikan, ditambah Paman saya yang serumah dia gemar juga ikan. Jadi factor lingkungan jugalah yang memprovokasi. Kakek saya bikin kolam dihalaman samping rumah. Ayah saya bawa 50 ekor ikan koki.

balida
Untuk Aquarium setiap kamar itu ada, apalagi diluar kamar. Aquarium itu ada yang beli ada juga yang bikin. Gampang ko buatnya. Pernah adik saya beli Aquarium dari tetangga. Belinya sih murah Cuma bawanya itu repot mesti digotong sama enam orang lelaki remaja baik aquariumnya maupun rangkanya, soalnya aquariumnya gede dan rangkanya dari besi.

Setelah punya rumah sendiri. Selain punya banyak aquarium baik ukuran besar atau kecil. Sayapun bikin kolam – by myself – ukurannya empat kali lima. Selain untuk keindahan ya itu tadi obat stress. Walau saya belum pernah menjadikannya sebagai obat. Atau mungkin tanpa disadari . Be my guess.

koiTernyata adik saya yang bungsu – itu lebih gila lagi – bukan gila hilang ingatan. Dirumahnya selain kolam ada kurang lebih duapuluh aquarium yang ukuran paling pendeknya satu setengah meter, prĂ©cis toko ikan.

Ya itulah hobi, bahkan perannya sejajar dengan istri, tak jarang kita menyebutnya sebagai istri kedua. Lalu bagaimana dengan istri yang sesungguhnya. Bersyukurlah apabila kita ditemani istri yang mengerti akan hobi kita. Alhamdulillah………….

Selasa, 04 Oktober 2011

W R I T I N G

Dulu saya gemar berfantasi, menulis cerita khayalan, walaupun naskah-naskah saya yang berupa cerita pendek tak satupun berhasil dipublikasikan oleh majalah seperti: Hai dan Gadis.

Usaha saya bisa dibilang sia-sia. Karangan-karangan saya dikembalikan oleh penerbit majalah diatas, jadi kini saya adalah penulis amatiran.

Dasar hobi dan gak hilang. Kini saya salurkan lewat Media maya elektronik ini, lewat blog saya ini. Disini saya menceritakan seputar pengalaman nyata kehidupan saya ini. Kalo dulu menulis cerita imajinasi, sekarang menulis reality.

Yang ingin disampaikan tentunya adalah berbagi pengalaman hidup, walaupun kehidupan saya ini tidaklah teramat special tapi itulah reality, saya ditakdirkan memang seperti ini.

Harapan saya, mudah-mudahan ada hal yang bisa dijadikan hikmah oleh para pembaca atau sebagai pembelajaran. Andai tak ada, ya itulah tadi, saya hanyalah manusia biasa yang gemar tulis menulis.

The Tale of Sangkuriang







in antiquity, in West Java, there lived a princess named Dayang Sumbi. He has a son named Sangkuriang. The child was very fond of hunting in the woods. Each hunt, he was always accompanied by her beloved dog named Tumang. Tumang is actually the incarnation of the god, and also the natural father Sangkuriang, but Sangkuriang not know about it and his mother was deliberately concealing it.

One day, as usual Sangkuriang go into the woods to hunt. After arriving in the forest, Sangkuriang start looking for prey. He saw a bird that was perched on a branch, then without thinking Sangkuriang shot, and right on target. Sangkuriang then ruled Tumang to pursue his quarry before, but the Tumang silent and refused to follow orders Sangkuriang. Because it is so annoyed at Tumang, then expel it .Tumang not allowed to go home with him again.

At home, Sangkuriang told the incident to her mother. Upon hearing the story of his son, Dayang Sumbi very angry. He took a spoon of rice, and slapped the head Sangkuriang. Because his mother was disappointed with the treatment, then Sangkuriang decided to go wandering, and left home.
After the incident, Dayang Sumbi deeply regretted his actions. He prayed every day, and ask that one day could meet with him again.Because of the seriousness of Dayang Sumbi prayer, then God gave him a gift of eternal beauty and youth forever.

After many years Sangkuriang wandering, he eventually intends to return to his hometown. Arriving there, he was very surprised at all, because his hometown had changed completely. Sangkuriang pleasure is increased when the current in the middle of the road met a very beautiful woman, who is none other than Dayang Sumbi.Since the enchanted by the beauty of the woman, then Sangkuriang proposed directly. Finally application is received by Dayang Sumbi . She agreed to be married in the near future.
One day, Sangkuriang requested permission to hunt on hatan to Dayang Sumbi. Before leaving, he asked Dayang Sumbi to tighten and straighten tie his head. Dayang Sumbi was surprised, because by the time she smoothed Sangkuriang headband, he saw a scar.The scar is a scar similar to his son. Once asked about the cause of the wound Sangkuriang, Dayang Sumbi increase was pleasantly surprised, because it is true that her husband was her own son.
Dayang Sumbi very distraught, because he may not marry his own son. After Sangkuriang home hunting, trying to speak to Sangkuriang, to cancel their wedding plans. Dayang Sumbi request is not approved Sangkuriang, and only considered wind alone.
Dayang Sumbi every day thinking about how to order their wedding never happened. After thinking hard, Dayang Sumbi finally found the best way. He applied two conditions to Sangkuriang. If Sangkuriang can meet both these requirements, then it would be his wife but otherwise if it fails then the marriage will be canceled. The first requirement Dayang Sumbi wish that Citarum river dammed. And the second is, ask Sangkuriang to make a very big boat to cross rivers. Both conditions must be settled before dawn.
Sangkuriang undertakes Dayang Sumbi the second request, and promised to finish it before dawn. With its magic power, then deploying his friends from the jinn to help complete the task. Secretly, Sangkuriang peek of the work.How shocked she was, because Sangkuriang almost all of the terms given before dawn.

Dayang Sumbi then ask for help from the public about to roll out a red silk cloth to the east of the city. When looking at the color red in the east of the city, Sangkuriang thought that it was late morning.Sangkuriang immediately stopped work and felt unable to meet the requirements that have been filed by Dayang Sumbi.
With a sense of annoyance and disappointment, Sangkuriang then break down the dam which has made for herself. , then there was flooding and the whole city under water.Sangkuriang also kicked a large canoe which had been made.Canoes that floated and fell face down, then became a mountain named Tangkuban Perahu..